PENGAMBILAN KEPUTUSAN PETERNAK DALAM MELAKUKAN USAHA PETERNAKAN SAPI BALI DI DESA PENUKTUKAN, KECAMATAN TEJAKULA,KABUPATEN BULELENG
Main Authors: | NL.Y.A, Dewi; Program Studi Peternakan, Fakultas Peternakan, Universitas Udayana, IN., Suparta; Program Studi Peternakan, Fakultas Peternakan, Universitas Udayana, NW.T, Inggriati; Program Studi Peternakan, Fakultas Peternakan, Universitas Udayana |
---|---|
Format: | Article application/pdf eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Faculty of Animal Husbandry, Udayana University
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://ojs.unud.ac.id/index.php/tropika/article/view/18580 |
Daftar Isi:
- Pengambilan keputusan peternak dalam melakukan usaha peternakan sapi bali adalah suatu proses pemilihan tindakan dari berbagai alternatif yang ada untuk mencapai satu atau beberapa tujuan yang telah ditentukan, diukur berdasarkan indikator pengambilan keputusan. Tujuan penelitian adalah untuk (1) mengetahui siapa yang mengambil keputusan dalam melakukan usaha peternakan sapi bali pada keluarga tani (2) mengetahui pengambilan keputusan peternak dalam melakukan usaha peternakan sapi bali, dan (3) mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan peternak dalam melakukan usaha peternakan sapi bali. Penelitian dilakukan di Desa Penuktukan, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng. Responden penelitian ini sebanyak 40 orang yang tersebar di empat banjar dinas di Desa Penuktukan. Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Jenis data yang digunakan berupa data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara secara langsung dan observasi sedangkan data sekunder diperoleh dari catatan yang ada di desa. Analisis data digunakan analisis deskriptif kualitatif dan uji korelasi berjenjang Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) mayoritas yang membuat keputusan untuk melakukan usaha peternakan sapi bali adalah kepala keluarga; (2) pengambilan keputusan peternak dalam melakukan usaha peternakan sapi bali adalah baik; (3) pada faktor internal terdapat hubungan yang sangat nyata (P<0,01) antara pendidikan non formal, hubungan yang nyata (P<0,10) antara jumlah kepemilikan ternak, pengetahuan dan tujuan dengan pengambilan keputusan, sedangkan pada faktor eksternal terdapat hubungan yang sangat nyata (P<0,01) antara program pemerintah dengan pengambilan keputusan.