KAJIAN BIOMOLEKULER PADA PERSALINAN PRETERM AKIBAT INFEKSI
Main Author: | Sudarsana, Putu |
---|---|
Format: | Article application/zip eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
E-Journal Obstetric & Gynecology Udayana
, 2015
|
Online Access: |
http://ojs.unud.ac.id/index.php/obgyn/article/view/13446 |
Daftar Isi:
- Persalinan preterm didahului oleh berbagai mekanisme. Terdapat empat proses patologis yang terjadi pada persalinan preterm yaitu: 1) Infeksi dan atau inflamasi sistemik pada desidua-korion-amnionitik; 2) Stress maternal yang mengaktifkan aksis hipotalamus-pituitari-adrenal yang melepaskan CRH dan kortikosteroid; 3) perdarahan desidua dan abrupsi plasenta, dan 4) peregangan uterus yang berlebihan akibat polihidramnion atau kehamilan ganda yang menyebabkan peningkatan kadar prostaglandin dan kolagenase. Dampak infeksi bakteri, virus atau parasit bergantung pada virulensi mikroorganisme disamping juga interaksi antara sistem kekebalan tubuh inang. Tubuh inang akan mengembangkan faktor spesifik dan non-spesifik untuk melindungi diri dari patogen, sementara patogen mengeluarkan mekanisme untuk menghindari pertahanan dari inang. Pada kehamilan, proses pertahanan tubuh inang dipengaruhi oleh umur kehamilan, paparan maternal sebelumnya dan kekebalan tubuh, keanekaragaman respon imun individu baik pada bayi maupun ibu, efektifitas sawar plasenta dan perkembangan imunitas fetal. Proses persalinan menyerupai respons inflamasi yang mencakup sekresi sitokin/chemokines oleh tubuh dan infiltrasi sel imun ke jaringan reproduksi dan janin/ibu. Aktivasi jalur inflamasi ini mengarah ke persalinan preterm, yang dapat mengakibatkan terjadinya kelahiran preterm. Persalinan preterm adalah penentu utama morbiditas dan mortalitas neonatus, oleh sebab itu pemahaman proses persalinan di tingkat molekuler dan selular sangat penting untuk mengerti patofisiologi dari persalinan preterm.