POTENSI ANTIMIKROBA EKSTRAK SAMBILOTO (Andrographis paniculata Ness.) DAN KUNYIT (Curcuma longa Linn.) SERTA KOMBINASINYA TERHADAP BAKTERI Escherichia coli IN VITRO
Main Authors: | Happy Sandha, Luh Putu, Indrayani, Agung Wiwiek, Adi Tarini, Ni Made |
---|---|
Format: | Article application/pdf eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
E-Jurnal Medika Udayana
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://ojs.unud.ac.id/index.php/eum/article/view/12933 |
Daftar Isi:
- Penggunaan tanaman tradisional sebagai obat telah banyak dikembangkan sebagai solusi pada kasus resistensi antibiotik. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan aktivitas antimikroba dari ekstrak sambiloto, kunyit serta kombinasinya terhadap pertumbuhan bakteri gram negatif Esherichia coli. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental murni yang dilakukan secara in-vitro. Ekstrak sampel kunyit dan sambiloto diperoleh dari proses ekstraksi menggunakan methanol 95%. Aktivitas antimikroba dinilai dari diameter zona hambat yang terbentuk pada bakteri E. coli dengan metode difusi cakram. Hasil penelitian ini ditemukan bahwa kombinasi ekstrak sambiloto dan kunyit memiliki potensi antimikroba yang bermakna terhadap bakteri E. coli dengan zona hambat sebesar 27,33 mm (p=0,002) pada konsentrasi 15 μg/ml. Ekstrak kunyit tunggal memiliki potensi antimikroba terhadap E. coli pada konsentrasi 15 μg/ml dengan zona hambat 28,67 mm (p=0,004). Ekstrak sambiloto tunggal tidak memiliki potensi antimikroba untuk E. coli. Simpulan penelitian ini yaitu penggunaan kunyit sebagai antimikroba tunggal memiliki potensi yang lebih baik dibandingkan kombinasi ekstrak, sehingga tidak perlu dikombinasi dengan sambiloto.