PEMBENTUKAN KARAKTER TANGGUNG JAWAB SISWA MELALUI PEMBELAJARAN PPKn SECARA HYBRID LEARNING DI SMP NEGERI 9 SURABAYA
Main Authors: | Utami, Yulda Cahyaning, Harmanto, Harmanto |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Universitas Negeri Surabaya (Unesa)
, 2022
|
Online Access: |
https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-pendidikan-kewarganegaraa/article/view/47887 https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-pendidikan-kewarganegaraa/article/view/47887/40553 |
Daftar Isi:
- The purpose of this study was to describe the strategies, obstacles, and solutions of civics teachers in shaping the responsibility character of students through hybrid learning at SMP Negeri 9 Surabaya. This study uses a qualitative approch with a descriptive method. The informants in this study were three people, one teacher and two student of VII class. The data analysis of this research refers to the Miles and Huberman model which includes data collection, data reduction, and drawing conclusions based on Thomas Lickona’s character theory, namely moral knowledge (moral knowing), moral feeling (moral feeling), adn moral action (moral action) related to each other. The results showed that the character building of students’ responsibility in SMP Negeri 9 Surabaya was carried out by civic teachers through first, providing student learning motivation by providing understanding of student material, creating learning content and giving attention to students in receiving and doing assignments. Second, through examples of good habits including the teacher as a role model and habituation both before and after learning. Third, helping students learn from mistakes through punishment and self evaluation. The obstacles experienced by civic teachers in implementing this strategy stem from students’ social and economic factors, the live event learning policy for a maximum of four hours, and school policies that require parents to drop off and pick up students during live event learning. The solutions provided to overcome these obstacles are by providing device loans to students, tolerating delays in participating in learning and collecting assignments, as well as utilizing time in learning Keywords: Responsibility character, learning, Hybrid learning.
- Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan strategi, hambatan dan solusi guru PPKn dalam pembentukan karakter tanggung jawab siswa melalui hybrid learning di SMP Negeri 9 Surabaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif . Informan dalam penelitian ini adalah tiga orang yaitu satu informan guru mata pelajaran PPKn dan dua informan siswa kelas VII. Analisis data penelitian ini mengacu pada model Miles dan Huberman meliputi pengumpulan data, reduksi data, dan penarikan kesimpulan yang dilandasi oleh teori karakter Thomas Lickona yaitu pengetahuan moral (moral knowing), perasaan moral (moral feeling), dan tindakan moral (moral action) yang saling berkaitan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembentukan karakter tanggung jawab siswa di SMP Negeri 9 Surabaya dilakukan oleh guru PPKn melalui pertama, pemberian motivasi belajar siswa dengan memberikan pemahaman materi siswa, pembuatan konten belajar dan pemberian perhatian kepada siswa dalam menerima dan mengerjakan tugas. Kedua melalui Teladan kebiasaan baik meliputi guru sebagai role model dan pembiasaan baik sebelum dan sesudah pembelajaran. Ketiga membantu siswa belajar dari kesalahan melalui pemberian hukuman dan evaluasi diri. Hambatan yang dialami oleh guru PPKn dalam penerapan strategi tersebut berasal dari faktor sosial dan ekonomi siswa, kebijakan PTM maksimal 4 jam, serta kebijakan sekolah yang mewajibkan orang tua untuk mengantar dan menjemput siswa selama PTM. Solusi yang diberikan untuk mengatasi hambatan tersebut dengan memberikan pinjaman gawai kepada siswa, memberikan toleransi keterlambatan dalam mengikuti pembelajaran dan pengumpulan tugas, serta pemanfaatan waktu dalam pembelajaran. Kata Kunci: Karakter tanggung jawab, Pembelajaran, Hybrid Learning.