PANDANGAN SANTRI PONDOK PESANTREN TEBUIRENG JOMBANG TERHADAP PANDANGAN HIZBUT TAHRIR INDONESIA TENTANG PANCASILA
Main Authors: | HADI W, NUNING Hadi, Yani, M. Turhan |
---|---|
Format: | Article eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
UNESA
, 2015
|
Online Access: |
http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-pendidikan-kewarganegaraa/article/view/11859 |
Daftar Isi:
- Abstrak Permasalahan yang menjadi latar belakang dalam penelitian ini adalah semakin berkurangnya rasa cinta terhadap Pancasila sebagai Ideologi dan Dasar Negara pada generasi penerus Bangsa yang ditandai dengan munculnya komunitas-komunitas yang menawarkan ide-ide baru. Ide-ide baru tersebut berlainan dengan Pancasila sebagai Ideologi dan Dasar Negara Indonesia. Komunitas tersebut menamakan dirinya Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Ide-ide baru yang ditawarkan HTI berlainan dengan pandangan Santri Tebuireng Jombang yang memiliki latar belakang pondok Salafi Modern. Sebagai salah satu pondok pesantren terbesar di Jombang dengan jumlah 2.950 santri, pesantren Tebuireng memiliki tanggung jawab besar membentuk manusia yang Pancasilais. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan menggunakan metode survei sample. Dalam penelitian ini data dikumpulkan dengan menggunakan angket dan dokumentasi. Data dianalisis dengan teknik pengumpulan data deskriptif kualitatif dalam bentuk persentase. Berdasarkan analisis data yang dilakukan dihasilkan sebuah kesimpulan bahwa pandangan mayoritas santri kontra terhadap pandangan HTI tentang Pancasila. Mayoritas santri menginginkan tetap tegaknya Pancasila sebagai Ideologi dan Dasar Negara. Hal itu karena santri berpandangan bahwa Pancasila berisi lima dasar yang dapat mewadahi kebhinekaan bangsa. Kata Kunci : Santri, Pandangan HTI, Pancasila. Abstract The background of the research is the lack of young generation nationalism on Pancasila as the ideology and state foundation that can be seen with the emergence of groups proposing the new ideas. The ideas differ from Pancasila as the ideology and state foundation of Indonesia. The group is Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). The new idea offered by HTI differs from the standpoint of Tebuireng Islamic boarding school students that have the Modern Salafi’s background. As one of the biggest Islamic boarding schools in Jombang, Tebuireng boarding school comprising 2.950 students has a big responsibility of creating the Pancasilaist or Indonesian people with the spirit of Pancasila. This research is deskriptif kuantitative with use survey method. In this reseach data was analyzed using the qualitative descriptive technique, in the form of percentage. Based on the data analyze, it can be concluded that the Islamic boarding school student’s standpoint on Pancasila differs from the HTI’s. Since the students opinion is that Pancasila consists of five foundations that could provide a place for the diversity of the nation. Keywords: Islamic boarding school student, HTI Opinion, Pancasila