PERILAKU TINDAK TUTUR BERBAHASA PEMIMPIN DALAM WACANA RAPAT DINAS: KAJIAN PRAGMATIK DENGAN PENDEKATAN JENDER
Main Author: | Prayitno, Harun Joko |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Universitas Muhammadiyah Surakarta
, 2009
|
Online Access: |
http://journals.ums.ac.id/index.php/KLS/article/view/4382 http://journals.ums.ac.id/index.php/KLS/article/view/4382/2808 |
Daftar Isi:
- Secara umum, tujuan penelitian ini adalah untuk memaparkan perbedaankarakteristik pemggunaan bahasa secara pragmatik dengan menggunakan metodejender. Penelitian ini secara khusus untuk memaparkan perbedaan penggunaan bentuk ujaran bahasa antara pimpinan laki-laki dan dan perempuan dalam pertemuan resmi Pemerintah Kota Madya Surakarta. Penelitiian ini menggunakan metode kualitatif dan merupakan penelitian studi kasus. Sumber data meliputi semua individu yang memimpin institusi degan jabatan eselon IV-II, kantor dan kantor cabang di Pemerintah Kota Madya Surakarta berdasarkan purposive sampling dan criterion based selection. Data penelitian berupa ujaran yang diucapkan oleh pimpinan laki-laki dan perempuan dalam pertemuan resmi. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik perekaman, catat, observasi, dan kerjasama dengan informan. Analisis data menggunakan analisis eksistensi dengan mengacu pada analisis pragmatik yang menekankan analisis means-end dan heuristik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ujaran yang diucapkan oleh pimpinan perempuan dalam pertemuan-pertemuan resmi cenderung bersifat ekspresif, simpatik dan rogative (bersifat nyanyian) sedangkan ujaran pimpinan laki-laki cenderung bersifat direktif. Ujaran ekspresif dan simpatik yang diucapkan oleh papa pimpinan perempuan dimaksudkan untuk menyenangkan orang lain dan mereka kurang kompetitif sebab mereka tidak mengarah pada kebutuhan penutur melainkan pada kebutuhan pendengar. Ujaran direktif pimpinan laki-laki cenderung bersifat konfrontatif dan kompetitif serta lebih mengarah pada kebutuhan penutur daripada pendengar. Ujaran rogative yang diucapkan oleh para pimpinan perempuan cenderung dalam bentuk pertanyaan karena mereka merasa tidak yakin apakah pilihan kata yang mereka gunakan keliru ata kurang diterima pada pendengar dengan menggunakan teknik non-literal tak langsung. Akan tetapi, ujaran rogative para pimpinan laki-laki cenderung dalam bentuk menanyakan sesuatu yang bersifat literal, rasional dan langsung pada inti permasalahannya.Kata Kunci: jender, pragmatik, ungkapan, ilokusi, asertif, direktif, rogatif