PENGUKURAN BEBAN KERJA FISIK DAN MENTAL MENGGUNAKAN METODE CARDIOVASCULAR LOAD (CVL) DAN DEFENCE RESEARCH AGENCY WORKLOAD SCALE (DRAWS) PADA OPERATOR STASIUN KERJA ROTARY DI PT. SARI BUMI KUSUMA

Main Authors: Aprilliadi, Elgi, Djanggu, Noveicalistus H, Rahmahwati, Ratih
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: Universitas Tanjungpura , 2021
Online Access: http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jtinUNTAN/article/view/47916
http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jtinUNTAN/article/view/47916/75676589858
Daftar Isi:
  • PT. Sari Bumi Kusuma merupakan suatu perusahaan swasta nasional yang bergerak dalam industri kehutanan. Produk yang dihasilkan adalah kayu lapis (plywood), kayu kerajinan (sawn timber) dan moulding. Perusahaan ini beroperasi setiap hari Senin–Sabtu dan terbagi menjadi dua shift kerja. Shift satu dimulai dari jam 07:00–16:00 WIB dan shift dua dimulai dari jam 19:00–04:00 WIB. Stasiun kerja rotary merupakan stasiun kerja yang berfungsi untuk mengupas log yang sebelumnya telah dipotong pada stasiun log cutting. Jam kerja yang tinggi serta postur kerja berdiri dapat mengakibatkan beban kerja yang besar. Mesin rotary yang sering idle karena menunggu perbaikan mata pisau atau adanya kerusakan akibat veneer yang tersangkut pada belt conveyor menjadi indikator adanya beban kerja fisik dan mental yang berlebihan. Berdasarkan hal tersebut, maka dilakukan penelitian mengenai beban kerja fisik dan mental pada operator stasiun kerja rotary untuk mengetahui seberapa besar beban kerja yang dirasakan. Pengumpulan data dilakukan dengan mengukur denyut nadi operator dan menyebarkan kuesioner DRAWS pada operator. Setelah diperoleh hasil pengukuran denyut nadi istirahat dan denyut nadi kerja serta penilaian dan juga pembobotan beban kerja mental. Selanjutnya dilakukan pengolahan data untuk kedua metode yaitu yang pertama pada metode Cardiovascular Load (CVL) menghitung nilai persentase CVL dan mengklasifikasikan hasil beban kerja fisik. Kedua pada metode Defence Agency Workload Scale (DRAWS) menghitung nilai total dan mengklasifikasikan hasil beban kerja mental. Hasil pengukuran beban kerja fisik pada shift kerja 1 cenderung lebih besar dibandingkan dengan shift kerja 2. Nilai beban kerja fisik terbesar terdapat pada operator 1 pada shift 1 dengan persentase CVL sebesar 25,65%. Sedangkan untuk nilai beban kerja fisik terkecil terdapat pada operator 4 pada shift kerja 2 dengan persentase CVL sebesar 16,79%. Hasil pengukuran beban kerja mental tergolong tinggi karena terdapat 3 operator yang memiliki beban kerja overload yaitu operator 1 dengan nilai 68,42%, operator 2 dengan nilai 65,50% dan operator 3 dengan nilai 76,25%. Sedangkan beban kerja mental untuk operator 4 diklasifikasikan pada optimal load dengan nilai 58,67. Rekomendasi yang dapat diberikan untuk mengurangi atau mengoptimalkan beban kerja fisik dan mental yaitu membagi job deskripsi 4 operator agar lebih merata, menambah jumlah mata pisau, dan memberikan alat pelindung diri (APD) seperti safety helmet serta sarung tangan.Kata Kunci : Cardiovascular Load, Defence Research Agency Workload Scale, rotary, log cutting