KARAKTERISTIK OPAK DARI CAMPURAN BERAS-SORGUM PUTIH GENOTIPE 1.1. (SORGHUM BICOLOR (L) MOENCH) DARI BERBAGAI LAMA PENYOSOHAN ABRASIF DAN BERAS KETAN PUTIH (ORYZA SATIVA GLUTINOSA)

Main Authors: Tjahjadi, Carmencita, Nurhadi, Bambang, Mutiarawati, Tino, -, Anas, Dwijayanti, Kiki
Format: Article info eJournal
Terbitan: TEKNOTAN , 2014
Online Access: http://jurnal.unpad.ac.id/teknotan/article/view/5000
Daftar Isi:
  • Biji sorgum memiliki kulit yang terikat erat oleh endosperma, karena itu ia perlu disosoh dulu sebelum digunakan sebagai bahan pensubstitusi beras ketan dalam pembuatan opak. Tingkat penyosohan biji sorgum akan menentukan kualitas opak yang dihasilkan. Penelitian menggunakan metode eksperimen dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial yang terdiri dari dua faktor, yaitu: lama penyosohan biji sorgum putih Genotipe 1.1 (1 menit, 1,5 menit dan 2 menit) dan rasio nasi sorgum putih Genotipe 1.1 bebas embryonic disc dengan nasi ketan putih (40%:60%, 50%:50% dan 60%:40%) serta 3 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lama penyosohan biji sorgum 1 menit dan rasio nasi sorgum putih Genotipe 1.1 bebas embryonic disc dengan nasi ketan putih 60%:40% menghasilkan opak dengan karakteristik yang terbaik yaitu kadar air adonan 66,05% (b.b.), kadar air opak mentah 7,80% (b.b.), kadar air opak matang 4,05% (b.b.), kekerasan 1,04 kg, volume pengembangan 217,78%, kesukaan terhadap warna, citarasa, kerenyahan, kenampakan keseluruhan biasa dan kehalusan permukaan agak suka, kadar protein 4,02% (b.b.), kadar lemak 5,66% (b.b.), kadar abu 3,72% (b.b.), kadar serat kasar 2,52% (b.b.), kadar karbohidrat 82,55% (b.b.) dan rendemen 36,26%. Kata kunci: Sorgum, Lama penyosohan, Rasio gandum sosoh dan beras ketan