KAJIAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK KULIT MANGGIS (Garcinia mangostana L ) DALAM RANGKA PEMANFAATAN LIMBAH KULIT MANGGIS DI KECAMATAN PUSPAHIANG KABUPATEN TASIKMALAYA
Main Authors: | Mardawati, Efri, Filianty, Fitry, Marta, Herlina |
---|---|
Format: | Article info eJournal |
Terbitan: |
TEKNOTAN
, 2014
|
Online Access: |
http://jurnal.unpad.ac.id/teknotan/article/view/4888 |
Daftar Isi:
- Kulit manggis merupakan cangkang yang dibuang oleh konsumen atau dapat disebut sebagai limbah hasil pertanian. Kulit buah Manggis diketahui mengandung senyawa xanthone sebagai antioksidan, antiproliferativ, dan antimikrobial yang tidak ditemui pada buah-buahan lainnya Untuk itu perlu dilakukan penelitian untuk mengkaji kandungan dan aktivitas antioksidan yang terdapat dalam kulit buah manggis yang ada di Kabupeten Tasikmalaya yang merupakan salah satu sentra produksi manggis di Indonesia, sehingga dapat menambah sumber antioksidan alami yang sangat dibutuhkan untuk kesehatan manusia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh ekstrak kasar kulit mangggis yang mengandung antioksidan dengan rendemen ekstraksi serta aktivitas antioksidan yang tertinggi dari tiga pelarut yang digunakan yaitu pelarut methanol, etanol dan etil asetat. Pengujian aktivitas antioksidan menggunakan metode dpph Metode penelitian yang digunakan adalah deskritif atau explanatory research. Percobaan terdiri dari 3 perlakuan pelarut yang diulang sebanyak tiga kali.Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa ekstrak kulit manggis memiliki antioksidan sangat kuat hal ini dibuktikan pada semua fraksi pelarut baik fraksi methanol, etanol dan etil asetat yang memiliki EC50 kurang dari 50. dan aktivitasnya lebih besar jika dibandingkan dengan antioksidan yang menjadi balangko. Fraksi Metanol mempunyai nilai EC50 yang lebih kecil yatiu 8,00 mg/L, berarti mempunyai aktivitas antioksidan yang lebih besar dibanding dengan fraksi etanol dengan nilai EC50 sebesar 9,26 mg/L dan etit asetat yang memberikan nilai EC50 sebesar 29,48 mg/L. Berdasarkan hasil penghitungan nilai rendemen ekstrak kasar antioksidan yang dihasilkan terlihat bahwa pada fraksi methanol memiliki nilai rendemen yang terbesar yaitu 22,27% kemudian diikuti oleh fraksi etanol (18,99%) dan etil asetat (11,54) Kata kunci : Kulit Manggis, Anti oksidan, Xanthone, Metode DPPH