STRUKTUR KOMUNITAS IKAN KARANG PADA TEKNOLOGI ATRAKTOR MULTIFUNGSI DI PERAIRAN KAHYAPU, ENGGANO, BENGKULU

Main Authors: Zamdial, Zamdial, Herliany, Nurlaila Ervina, Nurmansyah, Wahyu, Muqsit, Ali
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan , 2021
Subjects:
Online Access: http://journal.ipb.ac.id/index.php/jtpk/article/view/32944
http://journal.ipb.ac.id/index.php/jtpk/article/view/32944/22755
Daftar Isi:
  • Multifunctional attractor technology is a technology of enriching fish resource stock in a water. This research aims to calculate and analyze the structure of coral fish communities associated in the waters of Kahyapu Village, Enggano Island, Bengkulu. The research was conducted in March-April 2020. The data was collected using Underwater Visual Census (UVC) techniques and underwater camera using SCUBA equipment. The method used in this study was a survey method. The relationship between reef fish abudance and immersiontime in multifunction attractor technology was analyzed by simple linier regression. It found 1.041 individuals from 43 species of 15 coral fish families associated with, consisting of 13 target fish species, 5 species of indicator fish, and 25 species of major fish groups. The composition of the species was found species with highest number of individuals from Dascyllus trimaculatus of 11,82%. Abundance of coral fish (X) amounts to 1,19 individuals/m3. The value of the diversity index was (H’) 3,25. The evenness index (E) value was 0,863. Meanwhile, the dominant index value (C) was in the range of 0,0019-0,2363. The value of the three indexes are high diversity and evenness but no fish dominates. The result of a simple linear regression analysis was Y=1,3639x+130,89 (R2=0,0807, r=0,284, F=0,439, and Ftable=6,61). Water parameters at the research location are very suitable for the life of coral biota.
  • Teknologi Atraktor Multifungsi (TAM) merupakan teknologi pengkayaan stok sumberdaya ikan pada suatu perairan. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung dan menganalisis struktur komunitas ikan karang yang berasosiasi dengan TAM di Perairan Desa Kahyapu, Pulau Enggano, Bengkulu. Penelitian dilakukan pada bulan Maret-April 2020. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Data dihimpun dengan menggunakan teknik Underwater Visual Census (UVC) dan kamera bawah air menggunakan peralatan SCUBA. Hubungan kelimpahan ikan karang dan lama penenggelaman TAM dianalisis dengan regresi linier sederhana. Ditemukan 1.041 individu dari 43 spesies dalam 15 famili ikan karang yang berasosiasi dengan TAM, terdiri dari 13 spesies ikan target, 5 spesies ikan indikator, dan 25 spesies kelompok ikan mayor. Komposisi Jenis (KJ) ditemukan spesies dengan jumlah individu terbanyak dari Dascyllus trimaculatus yaitu 11,82%. Kelimpahan ikan karang (X) sebesar 1,19 individu/m3. Nilai indeks keanekaragaman (H’) 3,25. Nilai indeks keseragaman (E) 0,863. Nilai indeks dominansi (C) kisaran 0,0019-0,2363. Dari nilai ketiga indeks menunjukkan keanekaragaman dan keseragaman yang tinggi tetapi tidak ada spesies ikan yang mendominasi. Hasil analisis regresi linier sederhana yaitu Y=1,3639x+130,89, R2=0,0807, r=0,284, Fhitung=0,349, dan Ftabel=6,61. Parameter perairan pada lokasi penelitian sangat cocok dengan kehidupan biota karang.