Analisis Pengendalian Kualitas Produk Botol DK 8211 B dengan Statistical Process Control (SPC) Studi Kasus di PT. Rexam Packaging Indonesia
Main Authors: | BAYU WIYONO, SIGID, WIWI, UMAR |
---|---|
Format: | eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Jurnal Teknik Mesin
, 2014
|
Online Access: |
http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jtm-unesa/article/view/8163 |
Daftar Isi:
- Pengendalian kualitas sangat diperlukan oleh suatu perusahaan baik perusahaan manufaktur maupun perusahaan jasa. Perusahaan harus menjaga dan mengendalikan kualitas produknya agar dapat diterima konsumen. Begitu halnya dengan PT. Rexam Packaging Indonesia yang merupakan perusahaan bidang produksi kemasan plastik. Dengan banyaknya jenis produk yang dihasilkan, pengendalian kualitas tidak berjalan merata dan maksimal. Hal ini terbukti dengan adanya produk rusak setiap produksi serta adanya complain dari customer yang salah satunya yaitu produk botol DK 8211 B. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengendalian kualitas produk botol DK 8211 B, jenis-jenis cacat yang terjadi, faktor-faktor penyebabnya dan menentukan usulan perbaikannya.Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dan kualitatif dengan objek adalah produk botol DK 8211 B. Variabel penelitian adalah jumlah cacat total, jumlah cacat perjenis, dan jumlah produksi. Teknik pengumpulan data dengan metode observasi dan wawancara. Analisis data menggunakan metode Statistical Process Control (SPC) dengan alat bantu statistik menggunakan tabel periksa, peta kendali p (p-chart), diagram pareto, dan diagram sebab-akibat. Kemudian menentukan usulan perbaikan sesuai dengan hasil analisis yang telah didapat.Berdasarkan hasil analisis dengan Statistical Process Control dapat disimpulkan bahwa proses produksi botol DK 8211 B selama tahun 2013 tidak terkendali, terbukti dengan hanya satu sampel yang berada di dalam batas kendali. Jenis-jenis cacat yang terjadi yaitu Bintik Hitam 81,1%, Cacat Tampilan 9,4%, Bentuk Tidak Jadi 7,0% dan Warna Tidak Standar 2,5%. Penyebab cacat karena bagian mesin kotor, olie bocor, tekanan blowing kurang, mesin panas, material terkontaminasi, material basah, dan salah takaran. Usulan perbaikan yaitu rutin memeriksa kebersihan dan fungsi mesin, mengontrol kinerja mesin, menjaga kebersihan material, mesin mixer dan lingkungan. Kata Kunci: Kualitas, DK 8211 B, SPC