Daftar Isi:
  • Dalam mewujudkan permukiman perkotaan berkelanjutan, permasalahan utama yang dihadapi secara umum di Indonesia dan di Kota Surabaya secara khusus adalah ketimpangan antara penyediaan dan permintaan. Telah banyak kebijakan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, namun secara fakta masih belum optimal. Pada penelitian ini akan dicari tahu sejauh mana pengaruh faktor penyediaan perumahan guna mengetahui kebijakan dan program perumahan di Kota Surabaya sudah efektif diterapkan atau sebaliknya.Guna mengetahui hal tersebut, identifikasi bentuk kebijakan dan program penyediaan perumahan di Kota Surabaya dianalisis menggunakan analisis konten yang bersumber dari literatur dan wawancara stakeholder. Sedangkan untuk menganalisis pengaruh faktor-faktor penyediaan perumahan di kota surabaya dilakukan menggunakan metode ekonometri berupa regresi linier berganda yang bersumber dari hasil kuesioner responden, data NPOP (Nilai Perolehan Objek Pajak) Kota Surabaya, dan data NJOP (Nilai Jual Objek Pajak) PBB Kota Surabaya. Hasil berdasarkan model regresi menunjukkan, kenaikan harga rumah, luas bangunan, pajak properti, dan mengikuti program KPR/Insentif BPHTB 10%/ Insentif PPN DTP 50% mempercepat durasi penyediaan lahan. Sedangkan kenaikan luas tanah, prosentase kenaikan nilai lahan, nilai lahan, dan mengikuti program insentif BPHTB 25% justru memperlambat durasi penyediaan perumahan.