Daftar Isi:
  • PT Kawasan Industri Terpadu Batang sedang berfokus mengembangkan kawasan pada kluster 1 seluas 3.100 Ha dengan fase pekerjaan pertamanya berada pada lokasi dengan luas 450 Ha. Pengembangan kawasan ini memiliki tiga prinsip dasar yaitu Smart Society (Ekosistem Masyarakat Cerdas), Smart Environment & Infrastructure (Lingkungan dan Infrastruktur Cerdas) serta Smart Economy (Ekonomi Cerdas). Dalam tahap pengembangannya, pada kawasan industri ini ditemukan dua masalah yaitu banjir yang berdampak kepada proses pekerjaan kawasan dan aktivitas masyarakat dan penanganan terhadap air yang perlu dikembangkan untuk mengatasi permasalahan di masa yang akan datang. Water Sensitive Urban Design (WSUD) adalah pendekatan pengelolaan air di kota-kota besar dan kecil yang menangani masalah kuantitas dan kualitas air (Wellington City Council, 2005). Dalam merumuskan arahan pengembangan kawasan sempadan sungai di Kawasan Industri terpadu Batang berdasarkan konsep WSUD dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu mengidentifikasi komponen WSUD, melakukan penilaian kinerja komponen yang tersedia melalui content analysis (CA) berdasarkan hasil wawancara dengan pihak PT Kawasan Industri Terpadu Batang dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), merumuskan arahan pengembangan kawasan sempadan sungai di Kawasan Industri terpadu Batang berdasarkan konsep WSUD menggunakan analisis Triangulasi. Dari hasil analisis ditemukan beberapa arahan yang berfokus dalam pengembangan kawasan sempadan sungai di kawasan industri dengan mengadaptasikan atau menerapkan komponen yang kemudian dijabarkan dalam beberapa variabel WSUD. Beberapa arahan yang dihasilkan dibagi kedalam dua jenis yaitu arahan utama dan arahan tambahan. Dari semua arahan dihasilkan rekomendasi kedepannya untuk pihak PT Kawasan Industri Terpadu Batang dan Balai Besar Wilayah Sungai dalam mengelola kawasan khususnya kawasan sempadan sungai Pelabuhan di dalam Kawasan Industri terpadu Batang.