Analisis Pengaruh Variasi Heat Input terhadap Uji Impact, Uji Metalografi, dan Laju Korosi pada Pengelasan SMAW Sambungan Pelat Baja A36 dengan Baja Structural Steel 400 (SS400)
Main Authors: | Fazadima, Atha; Departemen Teknik Kelautan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, Pratikno, Herman; Departemen Teknik Kelautan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, Ikhwani, Hasan; Departemen Teknik Kelautan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS
, 2022
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://ejurnal.its.ac.id/index.php/teknik/article/view/88068 http://ejurnal.its.ac.id/index.php/teknik/article/view/88068/7178 http://ejurnal.its.ac.id/index.php/teknik/article/downloadSuppFile/88068/42594 http://ejurnal.its.ac.id/index.php/teknik/article/downloadSuppFile/88068/42595 http://ejurnal.its.ac.id/index.php/teknik/article/downloadSuppFile/88068/42597 |
Daftar Isi:
- Pengelasan marupakan metode penyambungan material yang sering digunakan pada kapal dan industri lepas pantai. Baja karbon rendah seperti baja A36 dan baja structural steel 400 (SS400) merupakan material yang sering digunakan dalam konstruksi kapal. Pada penelitian ini akan dilakukan analisis pengaruh variasi heat input pada pengelasan SMAW sambungan pelat baja A36 dengan baja structural steel 400 (SS400) terhadap uji laju korosi dan beberapa sifat mekanik seperti uji impact dan uji metalografi. Untuk variasi yang digunakan pada penelitian ini adalah heat input yaitu 1,08 kJ/mm, 1,26 kJ/mm, dan 1,44 kJ/mm. Dari pengujian impact didapatkan untuk nilai ketangguhan impact energy terbesar yaitu pada variasi heat input 1,44 kJ/mm sebesar 122 Joule. Pada pengujian makro metalografi, didapatkan hasil bahwa semakin besar heat input yang digunakan maka akan memiliki ukuran weld metal yang semakin lebar. Selain itu pada pengujian mikro metalografi didapatkan bahwa semakin besar heat input yang digunakan maka struktur mikro yang terbentuk akan semakin kasar. Sehingga akan menyebabkan nilai ketangguhan meningkat. Sementara pada pengujian laju korosi, didapatkan bahwa nilai laju korosi tertinggi yaitu pada spesimen dengan variasi heat input 1,44 kJ/mm yaitu sebesar 0,5386 mm/a.