Pengelolaan Limbah Elektronik di Asrama Mahasiswa di Kota Surabaya
Main Authors: | Adi, Mutiara Aulia; Departemen Teknik Lingkungan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, Trihadiningrum, Yulinah; Departemen Teknik Lingkungan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://ejurnal.its.ac.id/index.php/teknik/article/view/54987 http://ejurnal.its.ac.id/index.php/teknik/article/view/54987/6317 http://ejurnal.its.ac.id/index.php/teknik/article/downloadSuppFile/54987/23710 http://ejurnal.its.ac.id/index.php/teknik/article/downloadSuppFile/54987/23711 http://ejurnal.its.ac.id/index.php/teknik/article/downloadSuppFile/54987/23712 |
Daftar Isi:
- Asrama Mahasiswa (AM) menghasilkan limbah elektronik yang mengandung bahan berbahaya dan beracun (B3) seperti timbal, merkuri, kadmium, dan lainnya. Limbah elektronik dapat mencemari lingkungan apabila tidak dikelola dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan jenis dan jumlah limbah elektronik, mengkaji kesesuaian kondisi eksisting sistem pengelolaan limbah elektronik dengan peraturan yang berlaku, serta membandingkan sistem pengelolaan limbah elektronik di AM ITS, AM UNAIR, dan AM UPN dengan di negara lain. Data jenis, dimensi, jumlah, dan berat limbah didapatkan dari observasi dan pengumpulan limbah elektronik secara langsung menggunakan drop-box selama dua minggu. Kondisi eksisting didapatkan dari observasi secara langsung dan wawancara dengan pengurus asrama. Pengelolaan limbah elektronik di AM LN didapatkan dari literatur atau artikel ilmiah. AM ITS menghasilkan limbah elektronik yaitu AC, microwave, lampu sorot, lampu PJU, headphone, kabel USB, mouse, handphone, headset, lampu, baterai AA, dan baterai AAA. AM UNAIR menghasilkan limbah elektronik facsimile, rice cooker, water kettle electric, setrika, monitor, UPS, laminator, CPU, mouse, router, keyboard, lampu, headset, adaptor, kabel olor, kabel aux, kabel USB, obat nyamuk elektrik, dan baterai laptop. Limbah elektronik yang dihasilkan oleh AM UPN yakni mesin cuci, kipas angin, televisi, lemari es, lampu, berbagai jenis kabel, saklar lampu, adaptor, headset, baterai AAA, lampu, dan obat nyamuk elektrik. Limbah elektronik di ketiga AM telah dikelola sebagai barang/aset negara namun belum dikelola sesuai dengan peraturan mengenai limbah B3 dan sampah spesifik. Persamaan pengelolaan limbah elektronik dengan di LN, yakni limbah elektronik disimpan dalam ruang penyimpanan di asrama. Perbedaan terletak pada sistem pemilahan dari sumber serta daur ulang limbah elektronik. AM luar negeri telah menerapkan hal tersebut, sedangkan AM di Kota Surabaya belum