Daftar Isi:
  • Turbin angin Savonius dapat bergerak pada kecepatan angin rendah sehingga cocok dengan kondisi iklim di Indonesia, namun memiliki efisiensi terendah dibanding turbin jenis lainnya sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut untuk meningkatkan efisiensi dari turbin ini Eksperimen ini menggunakan turbin angin Savonius bersudu dua dengan diameter sudu turbin (D) sebesar 167 mm, tinggi (H) sebesar 298 mm, diameter poros (b) sebesar 19 mm, dan diameter end plate () sebesar 320 mm. Penelitian ini menggunakan silinder pengganggu dengan diameter (d) sebesar 63 mm yang diletakkan di depan returning blade untuk mengurangi gaya drag pada returning blade. Angin berasal dari axial fan yang melewati honeycomb agar aliran udara menjadi uniform. Voltage regulator digunakan untuk mengatur kecepatan axial fan. Rasio diameter pengganggu terhadap diameter sudut turbin (d/D) adalah 0,5 dengan rasio jarak dari titik pusat turbin sampai titik pusat silinder penggangu terhadap diameter sudu turbin (S/D) sebesar 2,2 dengan variasi kecepatan angin sebesar 3,8 m/s; 4,4 m/s; 5 m/s, 6 m/s, 7 m/s, 8 m/s, 9 m/s. Kecepatan angin diukur menggunakan anemometer, torsi dinamis diukur menggunakan brake dynamometer, Coefficient of Static Torque diukur menggunakan torque meter dan putaran turbin diukur menggunakan tachometer. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah penempatan silinder pengganggu di depan returning blade turbin pada posisi S/D = 2,2 efektif meningkatkan Coefficient of Power, Coefficient of Moment, dan kemampuan self starting turbin angin Savonius. pada kecepatan angin 3,8 m/s hingga 9 m/s.