Implementasi Direct Sequence Spread Spectrum pada DSK TMS320C6416T

Main Authors: Haryadi, Nanang Arif; Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Suwadi, Suwadi; Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Suryani, Titiek; Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS , 2014
Subjects:
Online Access: http://ejurnal.its.ac.id/index.php/teknik/article/view/5351
http://ejurnal.its.ac.id/index.php/teknik/article/view/5351/1662
Daftar Isi:
  • Spread spectrum merupakan teknik pengiriman sinyal yang tahan terhadap gangguan dan mempunyai tingkat keamanan informasi yang cukup tinggi pada saat pengiriman. Salah satu teknik spread spectrum yang dikembangkan adalah direct sequence. Pada sistem Direct Sequence Spread Spectrum (DSSS) digunakan pseudo-noise pada proses transmisi sebagai gelombang modulasi untuk ‘menyebarkan’ energi sinyal melalui bandwidth yang lebih besar dari bandwidth sinyal informasi. Modulator dan demodulator Direct Sequence Spread Spectrum dapat dirancang menggunakan software MATLAB yang kemudian diimplementasikan pada board DSP yaitu DSK TMS320C6416T. Dengan ukurannya yang relatif kecil dan dapat dioperasikan dengan daya yang kecil dan portable. Aplikasi umum dengan DSP processor bekerja pada frekuensi 0-96 kHz yang merupakan standar dalam sistem telekomunikasi. Untuk mengetahui tingkat ketahanan teknik DSSS terhadap penagruh sinyal pengganggu, maka dilakukan simulasi dan implementasi modulasi dan demodulasi DSSS yang telah terkena jamming secara real ke dalam DSP Starter Kit TMS320C6416T. Terdapat dua implementasi sistem yaitu sistem DSSS dengan gangguan singletone dan gangguan multitone dengan masing-masing gangguan dibedakan lagi dalam tiga frekuensi kerja yang berbeda. Pengujian dilakukan untuk mengetahui kinerja sistem pada DSK TMS320C6416T yang ditampilkan dalam bentuk grafik Bit Error Rate terhadap variasi nilai daya sinyal jamming dengan mengirimkan 10.000 bit. Kinerja sistem terbaik didapat ketika daya sinyal jamming lebih kecil atau sama dengan daya sinyal carrier. Pada kondisi tersebut besarnya Eb/No dapat berpengaruh baik pada kinerja sistem. Rata-rata sistem akan mencapai nilai BER 1.00E-04 pada saat besar daya sinyal jamming 60% dan 70% dari daya sinyal pembawa.