Identifikasi Pola Distribusi dan Pola Hubungan Elemen Spatial Archaeology pada Satdia Dakwah Sunan Ampel di Kawasan Cagar Budaya Ampel Surabaya
Main Authors: | Rohhana, Fepby Pujiati; Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Tucunan, Karina Pradinie; Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota, Institut Teknologi Sepuluh Nopember |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://ejurnal.its.ac.id/index.php/teknik/article/view/48356 http://ejurnal.its.ac.id/index.php/teknik/article/view/48356/5734 http://ejurnal.its.ac.id/index.php/teknik/article/downloadSuppFile/48356/18212 http://ejurnal.its.ac.id/index.php/teknik/article/downloadSuppFile/48356/18216 |
Daftar Isi:
- Kota Surabaya memiliki berbagai potensi wisata heritage yang memiliki nilai sejarah tersendiri, salah satunya adalah kawasan Islamic heritage di kawasan Ampel yang menjadi pusat keislaman tertua di Surabaya. Warisan budaya yang ada di suatu kawasan akan mencerminkan ciri kas identitas kawasan yang dapat diketahui melalui bangunan-bangunan peninggalannya dan ide-ide di dalam masyarakat yang masih dipakai hingga sekarang. Warisan budaya di kawasan Ampel belum sepenuhnya mencerminkan identitas kawasan. Kawasan Ampel hanya terfokus pada bangunan tunggal seperti Masjid dan Makam Sunan Ampel saja tanpa menghubungkan dengan bangunan lain, sehingga belum memanfaatkan potensi kawasan Ampel secara keseluruhan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pola distribusi dan pola hubungan elemen spatial archaeology di kawasan Ampel pada masa awal masuknya Islam. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik kualitatif. Peneliti menggunakan data sekunder dari Pemerintah Kota Surabaya, survei lapangan, dan hasil wawancara dari narasumber. Sedangkan analisa menggunakan pendekatan kajian spatial archaeology. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa sebaran elemen spatial archaeology yang ditemukan membentuk pola distribusi berbentuk pola clustered atau mengelompok di area pusat kawasan yaitu Masjid Sunan Ampel, sedangkan pola hubungannya membentuk pola hubungan sacral-sakral di area Masjid dan Makam Sunan Ampel, dan pola hubungan profane-profan di area gapura yang menjadi batas kawasan. Sehingga didapatkan bahwa kawasan Ampel pada stadia dakwah Sunan Ampel menjadikan nilai religi sebagai nilai yang disakralkan, sehingga area dengan nilai religi menjadi area pusat kegiatan di kawasan Ampel. Dan ide tersebut masih diterapkan hingga sekarang.