Diagnostik Kelelahan dengan Sinyal Electrocardiogram (ECG) untuk Kontrol Kecepatan Treadmill Berbasis Fuzzy Logic
Main Authors: | Prativy, Suci Intan; Departemen Teknik Biomedik Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, Baki, Siti Halimah; Departemen Teknik Biomedik Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, Hikmah, Nada Fitrieyatul; Departemen Teknik Biomedik Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://ejurnal.its.ac.id/index.php/teknik/article/view/47751 http://ejurnal.its.ac.id/index.php/teknik/article/view/47751/6124 http://ejurnal.its.ac.id/index.php/teknik/article/downloadSuppFile/47751/16932 http://ejurnal.its.ac.id/index.php/teknik/article/downloadSuppFile/47751/16948 http://ejurnal.its.ac.id/index.php/teknik/article/downloadSuppFile/47751/16949 |
Daftar Isi:
- Electrocardiography (ECG) merupakan alat yang digunakan untuk merekam data aktivitas elektris otot jantung antara lain Heart rate Variability dan durasi sinyal QRS. ECG merupakan indikator yang paling umum digunakan dan dapat menjawab masalah fisiologis manusia dalam keadaan statis dan dinamis, contohnya olahraga. Saat berolahraga ada fase-fase yang harus dilakukan yaitu fase pemanasan, fase proses olahraga itu sendiri, serta fase pendinginan. Namun, sering kali fase-fase ini dilewatkan. Berdasarkan anjuran dari produsen treadmill KETTLER RUN 11 serta dengan bantuan Karvonen Formula dan persen Cardivascular Load (%CVL), diciptakan sistem untuk menentukan beban latihan saat berolahraga lari berdasarkan kebutuhan tiap-tiap individu. Karvonen Formula merupakan formula yang dipergunakan untuk menghitung nilai heart rate minimal dan maksimal seseorang, dimana dalam perhitungannya dibutuhkan informasi usia, jenis kelamin, nilai resting heart rate, serta level intensitas olahraga yang diinginkan dari individu yang akan dihitung nilai heart rate minimal dan maksimalnya. Parameter %CVL digunakan untuk mengetahui kapan seseorang harus berhenti berolahraga berdasarkan heart rate maksimal, heart rate minimum dan heart rate saat berolahraga. Pada saat sistem dijalankan, tiga buah elektroda yang terpasang pada dada disambungkan ke ECG untuk kegiatan monitoring. Data yang diambil menunjukan kenaikan heart rate stabil ketika menjalankan fase pemanasan dan fase proses. Sedangkan pada fase pendinginan mengalami penurunan yang juga stabil. Berdasarkan hasil penelitian ini dengan menggunakan 10 subjek, dua diantaranya menghasilkan rata-rata QRS duration sebesar 0,0756 dan 0,025645. Kemudian untuk rata-rata HRV sebesar 190,8990719 dan 250,9516.