Daftar Isi:
  • Pada umumnya proses bongkar muat kapal tanker berlangsung di dermaga dengan menghubungkan selang yang ada didermaga dengan peralatan bongkar muat yang ada pada kapal tanker yaitu cargo manifold. Akan tetapi permasalahan muncul ketika kapal-kapal tanker tersebut tidak dapat merapat ke dermaga diakibatkan karena sarat kapal yang terlalu besar ataupun karena lautan di sekitar dermaga memiliki kedalaman air yang kurang sehingga diperlukan jetty sebagai sarana bongkar muat akan tetapi harga pembangunan jetty yang mahal dapat mengurangi pendapatan dermaga sehingga dibutuhkan barge untuk menggantikannya. Dalam permasalahan ini metode yang digunakan dalam menentukan ukuran utama kapal dengan menggunakan layout awal yang diawali dengan menganalisa kondisi perairan sekitar dermaga, kemudian menganalisis payload yang merupakan peralatan bongkar muat apa saja yang harus ada pada barge shingga didadapatkan ukuran utama dari barge serta mendesain sistem kerja dari penyaluran muatan dari kapal tanker ke dermaga sehingga barge dapat dijadikan alternatif sarana bonkar muat pengganti jetty untuk kapal tanker. Dari desain yang telah dilakukan didapatkan ukuran utama barge yaitu LOA 43.2 m, Lebar 16 m, Tinggi 3.6 m dan draught 2.7 meter. Harga pembangunan dari barge adalah sebesar Rp53,978,058,950.86. Harapannya dengan adanya sarana pengganti jetty dengan barge dapat mempercepat proses bongkar muat khususnya untuk kapal tanker dan mengurangi biaya dari pembuatan sarana dan prasarana dermaga.