Strategi Pengembangan Pariwisata Budaya yang Berkelanjutan Pada Kampung Lawas Maspati, Surabaya

Main Authors: Larasati, Ni Ketut Ratih; Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Rahmawati, Dian; Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS , 2017
Subjects:
Online Access: http://ejurnal.its.ac.id/index.php/teknik/article/view/25024
http://ejurnal.its.ac.id/index.php/teknik/article/view/25024/4145
Daftar Isi:
  • Kampung Lawas Maspati adalah salah satu aset budaya di Kota Surabaya yang memiliki nilai historis dan beragam daya tarik budaya. Namun, potensi yang mendukung posisi kampung sebagai kampung wisata menghadapi beberapa tantangan yaitu lemahnya peran pemerintah dalam mengelola aset budaya khususnya dalam pemanfaatannya sebagai daya tarik pariwisata, dan kecenderungan modernisasi perkotaan dan pembangunan kota yang mengancam eksistensi dari Kampung Lawas Maspati. Tujuan dalam penelitian ini adalah merumuskan strategi pengembangan pariwisata budaya yang berkelanjutan. Teknik analisis dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif, analisis konten, IFAS EFAS dan matriks SWOT. Hasil analisis IFAS dan EFAS dalam diagram cartesius SWOT, menunjukkan kampung Lawas Maspati berada pada posisi yang menguntungkan dengan faktor kekuatan dan peluang yang dominan dan growth strategy sebagai fokus utama strategi pengembangan. Berdasarkan hasil analisis terhadap faktor internal dan faktor eksternal dengan menggunakan matriks SWOT, terdapat empat strategi utama pengembangan pariwisata yang berkelanjutan yang dapat diimplementasikan pada Kampung Lawas Maspati diantaranya adalah strategi optimalisasi pengelolaan pariwisata budaya, strategi optimalisasi potensi home based enterprises pada kampung untuk mendukung kegiatan pariwisata, pemanfaatan budaya intangible pada kampung sebagai produk pariwisata budaya dan pengelolaan aset budaya tangibe pada kampung melalui peluang kerja sama.