Daftar Isi:
  • Sebagai penghasil kelapa sawit terbesar di dunia, industri pengolahan kelapa sawit tentu memberikan kontribusi yang penting dalam menghasilkan devisa dan lapangan pekerjaan di Indonesia . Hal tersebut dikarenakan minyak kelapa sawit (CPO) merupakan industri hulu yang sangat penting bagi berbagai industri lainnya, seperti: makanan, kosmetik, sabun dan cat. Bahkan akhir-akhir ini ada upaya penggunaan minyak kelapa sawit sebagai bahan baku pembuatan bahan bakar alternatif. Kondisi ini memacu perkembangan industri pengolahan kelapa sawit, baik kebutuhan dalam negeri maupun ekspor. Dan perkembangan industri sejalan dengan semakin meningkatnya luas areal perkebunan kelapa sawit. Komoditi minyak sawit merupakan minyak nabati pangan yang paling banyak diperdagangkan secara internasional dibandingkan dengan minyak nabati lainnya. Oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhan minyak sawit maka kapasitas produksi kelapa sawit direncanakan sebesar 237.600 ton/tahun. Perencanaan ini berdasarkan jumlah lahan yang dimiliki oleh pabrik. Dalam pemenuhan kapasitas tahunan, pabrik akan beroperasi kontinyu 8 jam per hari selama 330 hari. Untuk memproduksi CPO sebesar 90.368 ton/tahun. Proses pembuatan CPO dapat diuraikan menjadi 6 tahapan proses, yaitu Penyiapan bahan baku, perebusan bahan baku, pemisahan tandan kosong dan buah, pelumatan buah, pemurnian produk CPO, dan penyimpanan produk CPO. Dari perhitungan analisa ekonomi, Internal Rate Return (IRR) yang diperoleh sebesar 56% dan Pay Out Time (POT) sebesar 2,2 tahun. Sedangkan Break Even Point (BEP) yang diperoleh sebesar 28,77%. Kata kunci : Kelapa Sawit, CPO, Minyak, Industri