Faktor Prioritas Penyebab Kumuh Kawasan Permukiman Kumuh Di Kelurahan Belitung Selatan Kota Banjarmasin

Main Author: Wimardana, Abi Syarwan; Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS , 2017
Subjects:
Online Access: http://ejurnal.its.ac.id/index.php/teknik/article/view/18386
http://ejurnal.its.ac.id/index.php/teknik/article/view/18386/3205
Daftar Isi:
  • Kenaikan laju pertumbuhan pendudukmemiliki dampak pada tingginya akses terhadap kebutuhankebutuhanprimer salah satunya adalah kebutuhan akan rumahtinggal. Hal tersebut merupakan salah satu pemicu munculnyapermukiman kumuh. Keberadaan permukiman kumuh di KotaBanjarmasin mengindikasikan munculnya permasalahan sosialdan lingkungan yang besar, salah satunya terjadi di wilayahKelurahan Belitung Selatan. Permukiman kumuh tersebar di 10RT Kelurahan Belitung Selatan. Yang termasuk dalam kategorikumuh ringan terdapat 9 Rukun Tangga (RT4,8,9,10,11,12,13,14,15) dan Kumuh Ringan 1 Rukun Tangga (RT6). Karakteristik permukiman kumuh di Kelurahan BelitungSelatan memiliki tingkat kepadatan bangunan yang cukup tinggidan rata-rata luas persil kecil, serta kondisi bangunan yangcukup tua. Luas permukiman kumuh pada 10 RT sebesar 6,04Ha. Kawasan kumuh terdiri dari rumah 480 Unit denganpersebaran jumlah penduduk 1.920 jiwa pada kawasanpermukiman kumuh Kelurahan Belitung Selatan. Penelitian inibertujuan menentukan faktor prioritas penyebab kumuh, denganmelakukan pencapaian tahapan sasaran yaitu mengidentifikasikarakteristik kawasan permukiman kumuh, serta menganalisisdalam menentukan faktor prioritas penyebab kumuhpermukiman kumuh di Kelurahan Belitung Selatan. Dalammencapai tujuan tersebut maka dilakukan beberapa tahapananalisis. Pertama, mengidentifikasi karakteristik permukimankumuh di Kelurahan Belitung Selatan melalui analisis statistikdeskriptif. Tahap selanjutnya yaitu menganalisis faktor prioritasyang mempengaruhi permukiman kumuh melalui analisastakeholder dan menggunakan teknik analisis AHP (AnalythicalHierarchy Process) dalam penentuan faktor prioritas penyebabkumuh serta turunan faktor berupa variabel penyebab kumuh.