KAJIAN NILAI-NILAI BUDAYA DALAM PROSESI TEMU MANTEN ADAT JAWA DI KABUPATEN KEDIRI
Main Authors: | Akhsan, Elfin Fauzia, Puspitorini, Arita, Usodoningtyas, Sri, Faidah, Mutimmatul |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Program Studi Pendidikan Tata Rias
, 2022
|
Online Access: |
https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-tata-rias/article/view/44398 https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-tata-rias/article/view/44398/37757 |
Daftar Isi:
- abstrak Tradisi temu manten ialah tradisi yang dilakukan masyarakat jawa, salah satunya di Kabupaten Kediri. Tradisitersebut biasa digelar ketika seseorang memiliki hajat untuk menikahkan putra-putrinya. Temu manten juga biasa disebutdengan “Upacara Panggih”, artinya ialah upacara pertemuan oleh pihak pengantin laki-laki dengan pihak pengantinwanita di kediaman mempelai wanita. Tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan nilai-nilai yang terkandung dalambudaya temu manten adat jawa di Kabupaten Kediri. Peneliti menggunakan pendekatan studi deskriptif kualitatif,pengambilan data dilakukan dalam berbentuk wawancara secara langsung pada Budayawan dan pemandu temu mantenpada beberapa salon di Kabupaten Kediri dan berupa wawancara online. Hasil penelitian menunjukkan bahwa,pelaksanaan tradisi temu manten atau panggih di Kabupaten Kediri terdapat beberapa proses diantaranya adalah Sanggandan Tukar Kembar Mayang, Balangan Gantal, Ranupada, Sinduran, Pangkon Timbang, Kacar Kucur, Dulangan, MapagBesan, Sungkem/Pangabekten. Namun sebelum rangkaian tersebut dilakukan, ada beberapa rangkaian prosesi yang harusdilakukan terlebih dahulu yaitu Bedol Kembar mayang yang merupakan prosesi dilemparnya Kembar Mayang ke ataprumah orang yang punya hajat dan melambangkan mengembalikan tanaman surga kepada Dewa dan disetiap prosesi temumanten memiliki makna sendiri-sendiri yang merupakan doa untuk kedua mempelai pengantin.Kata Kunci: Pernikahan, Temu Manten, Nilai-nilai Budaya