KAJIAN DAN PERWUJUDAN TATA RIAS PENGANTIN TRADISIONAL PUTRI TRENGGALEK

Main Authors: YULIANI, RINA, , MASPIYAH
Format: eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: Program Studi Pendidikan Tata Rias , 2014
Online Access: http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-tata-rias/article/view/10571
Daftar Isi:
  • Abstrak: Pernikahan adalah hak setiap manusia dewasa baik laki-laki dan perempuan yang telah memenuhi syarat untuk menikah, pernikahan tidak akan terlepas dari unsur-unsur yang melatarbelakangi  kebudayaan dari adat istiadat, khususnya adat pernikahan di Jawa. Prosesi pernikahan adat Jawa di mulai dari peningsetan (lamaran), acara temu atau kepanggih dan lain-lain sampai ke acara resepsi. Di setiap daerah memiliki ciri khas tata rias pengantin sendiri, seperti Surabaya tata rias pengantin Pegon, Bojonegoro tata rias pengantin kebesaran, Blitar tata rias pengantin krisnayana, dan Trenggalek tata rias pengantin putri Trenggalek. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Prosedur pengumpulan data menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi, serta menggunakan instrument berupa lembar observasi, pedoman wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tata rias pengantin tradisional putri Trenggalek banyak mendapatkan pengaruh dari kerajaan yang pernah menguasai yaitu kesultanan mataram, dan juga menunjukan beberapa komponen yang terdapat pada tata rias  pengantin putri Trenggalekdari ujung kapala hingga ujung kaki. Tata rias wajah pengantin perempuan putri Trenggalek meliputi paes sindu siam yaitu riasan pada dahi yang memiliki sapitan kembar yang diisi dengan pidih warna hitam dan dihiasa dengan payet warna kuning  pada bagian tepi.Menggunakan urna yang dibuat dari daun sirih yang dibentuk genjang. Penataan rambut menggunakan sanggul ukel tekuk dan aksesoris sanggul berupa cunduk mentul srengenge, sisir gajahan, pengasih kantil kembar dengan mawar merah. Busana dan aksesoris tubuh pengantin putri Trenggalek (perempuan) meliputi kebaya bludru, dan menggunakan jarit motif semen romo bledhak/ gringsing motif sumur emas, tindik/suweng gembung, kalung mardjan, kalung roce melari, tiba dada, bros melati, peniti kodok mengkrong, gelan untir-untir, ali-ali kemanten,ali-ali ulan-ulan, ali-ali sanggapuran selop/ cripu. Kata Kunci : Tata Rias Pengantin Putri Trenggalek       Abstract: Wedding is right of each people, men and women, who meets requirement of marry. Wedding will not apart from elements culture backgrounds tradition, especially Javanese wedding tradition. Wedding procession of Javanese tradition started from peningsetan (propose), ceremonial of temu or kepanggih and others until reception. Every local have specific manner of wedding make up, such as Pegon in Surabaya, Pengantin Kebesaran in Bojonegoro, Krisnayana in Blitar, and Putri Trenggalek in Trenggalek. Research approach used is descriptive qualitative. Data collecting procedure used method of interview, observation, and documentation, also using instrument in form of observation sheet and interview guidance. Research yield shows that traditional wedding make up of Putri Trenggalek had many influences from kingdoms which ever commands, it was Sultanate of Mataram, and shows some components founds on wedding make up of Putri Trenggalek from the top to toe. Wedding make up of Putri Trenggalek including paes sindu siam, it is make up on forehead which has twin sapitan filled with black pidih and decorated with yellow sequin at the edge. Using urna which made of betel leaf shaped rhomboid. Hair styling used ukel tekuk bun and bun accessories are cunduk mentul sregenge, gajahan comb, pengasih kantil kembar with red rose. Costume and bodice accessories of Putri Trenggalek bride including velvet kebaya, and using jarik with motif semen romo bledhak, gringsing, and sumur emas, piercing/suweng gembung, mardjan necklace, roce melati necklace, tiba dada, jasmine brooch, kodok mongkrong pin, gelan untir-untir, bride rings, ulan-ulan rings, sanggapuran ring, slipper/cripu. Keywords: wedding make up of Putri Trenggalek