Survey Budaya Organisasi Versi Ocai Di Universitas Muria Kudus
Main Authors: | Mahardayani, Iranita Hervi; Universitas Muria Kudus, Dhania, Dhini Rama; Universitas Muria Kudus |
---|---|
Format: | Article application/pdf eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Lembaga Penelitian Universitas Muria Kudus
, 2015
|
Online Access: |
http://jurnal.umk.ac.id/index.php/sosbud/article/view/264 http://jurnal.umk.ac.id/index.php/sosbud/article/downloadSuppFile/264/0 |
Daftar Isi:
- Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengidentifikasi dan menafsirkan profil budaya organisasi menggunakan Budaya Instrumen Assessment Organisasi ( OCAI ) sebagai kunci sukses dalam meningkatkan efektivitas dan kinerja organisasi Universitas Muria Kudus . Subyek dalam penelitian ini adalah fakultas atau staf di Universitas Muria Kudus memiliki jabatan struktural yang terbagi dalam dua kategori : ( 1 ) Pemimpin Top : Rektor di Universitas Muria Kudus ( 2 ) Tingkat Pemimpin : Provost , Dean , Wakil Dekan , Sekretaris Fakultas , Ketua Program Studi , Kepala Laboratorium , Kepala Bagian Tata Usaha , Kepala Perpustakaan , Kepala Unit , Kepala Lembaga Pendidikan , Kepala Riset , Kepala Institut of Community Services , Kepala Quality Assurance , kepala Administrasi Akademik Kemahasiswaan . Jumlah Subyek 63 orang . Penelitian ini menggunakan instrumen penelitian seperti kuesioner OCAI ( Organisasi Budaya Instrumen Assessment) , yang terdiri dari enam poin materi . Setiap pertanyaan memiliki pernyataan empat poin . Masing-masing subjek penelitian diminta untuk memberikan penilaian terhadap setiap pernyataan dengan memberikan skor antara 1-100 , dan jumlah setiap titik tidak bisa melebihi 100 .Dari analisis data yang diperoleh , baik dari pemimpin ( sekarang ) dan pemimpin top ( lebih ) budaya organisasi di Universitas Muria Kudus budaya memimpin klan . Ini berarti ada kesesuaian antara keinginan pimpinan kepada karyawan karena dalam orientasi yang sama dari budaya organisasi tempat kerja yang ramah di mana orang-orang berbagi seperti keluarga besar . Rektor bertindak sebagai mentor , dan memiliki sebagai figur orang tua . Anggota terikat oleh loyalitas , tradisi , dan komitmen , dan fokus pada manfaat jangka panjang dari pengembangan sumber daya manusia dan menekankan pentingnya integritas dan moral .