Kebijakan Pembatasan Sosial Berkala: Prediksi Sikap Masyarakat terhadap Telemedis Selama Pandemi COVID-19

Main Author: Putri, Tiar Anindya
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: Jurusan Informatika Universitas Tanjungpura , 2022
Subjects:
Online Access: http://jurnal.untan.ac.id/index.php/justin/article/view/49526
http://jurnal.untan.ac.id/index.php/justin/article/view/49526/75676595770
http://jurnal.untan.ac.id/index.php/justin/article/downloadSuppFile/49526/6481
Daftar Isi:
  • Kebijakan pemerintah untuk pembatasan sosial berkala dan Adaptasi kebiasaan Baru (AKB), mendorong masyarakat untuk menyesuaikan perilaku dengan menyesuaikan diri mematuhi protokol kesehatan yang ditetapkan sejak hadirnya pandemi COVID-19 di Indonesia. Dalam sektor Kesehatan, penyesuaian dilakukan dengan gencarnya pelayanan kesehatan masyarakat secara daring. Telemedis dapat memberikan pelayanan perawatan rutin tanpa risiko tertular Covid-19 karena dilakukan secara daring. Meskipun Telemedis menawarkan banyak manfaat potensial, namun mendorong penggunaannya pada masyarakat merupakan sebuah tantangan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi sikap terhadap Telemedis selama masa pembatasan sosial dan Adaptasi kebiasaan Baru (AKB) pandemi COVID-19 di Indonesia, kemudian menilai kesediaan masyarakat untuk menggunakan layanan tersebut di masa depan, dan mengevaluasi sejauh mana responden telah berubah pikiran tentang layanan ini. Penelitian ini menggunakan dua pendekatan analisis statistik. Pendekatan pertama adalah studi cross-sectional, deskriptif, dan korelasional dilakukan di antara orang dewasa berusia diatas 19 tahun (> 20 tahun) menggunakan jaringan media sosial (N = 203). Kemudian pendekatan kedua adalah Ordered Logistic Regression Models pada dua butir kuesioner untuk variabel dependen, yaitu memprediksi kesediaan menggunakan telemedis di masa depan dan memprediksi perubahan pikiran tentang telemedis. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner online yang secara eksplisit dirancang untuk mengukur sikap terhadap telemedis. Enam puluh empat persen responden setuju dan sangat setuju bahwa mereka perlu menggunakan telemedis selama masa kebijakan pembatasan sosial dan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) pendemi COVID-19. Namun, meskipun terdapat ketersediaan telemedis selama pembatasan pada masa pandemi COVID-19, tetapi 46,92% responden cenderung tetap lebih suka pergi ke klinik atau rumah sakit. Sebanyak 24,64% responden ragu untuk pergi ke klinik atau rumah sakit, dan 28,44% responden enggan untuk pergi ke klinik atau rumah sakit. Hal ini menjadikan telemedis di Indonesia belum dianggap kebutuhan, namun masih dianggap jalan keluar pertama yang bisa dilakukan di masa pembatasan sosial berkala.