Pengaruh Pemberian Pb-Asetat terhadap Fertilitas Mencit Jantan, Dimonitor melalui jumlah dan Jumlah anak sekelahiran
Main Author: | Isradji, Israhnanto; Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Sultan Agung |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA)
, 2012
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://sainsmedika.fkunissula.ac.id/index.php/sainsmedika/article/view/77 http://sainsmedika.fkunissula.ac.id/index.php/sainsmedika/article/view/77/pdf |
Daftar Isi:
- Background: The utilization of natural resources causes environmental pollution -air, water, ground pollution. One of the chemical compounds used by human is lead (Pb = plumbum) which is poisonous in all forms and harmful. It damages the nervous sistem kidneys, reproductive sistem, endocrine sistem and heart with various effects. The purpose of this study was to investigate the effect of lead acetate on the fertility of male mice. Design and method: This study used samples of 80 male mice aged 4 weeks and 80 fertile female mice. Furthermore, 80 male mice were divided into 4 groups to receive one of the following treatments:? 0 ppm lead acetate treatment (P-I), 400 ppm (P-II), 1000 ppm (P-III), and 2000 ppm (P-IV) once daily for 42 days, during treatment all mice were feed on the same meal. On day 42 of the treatment, each male mice was mated with a mating female mice. After getting pregnant, the female mice were separated from the male mice. During maintenance the number of gestation and the litter size were recorded. Chi square test was used to analyze the number of gestation, the hypothesis accepted if p ? 0.05, coefficient of contingency was used to determine? the degree of relationship. F test was applied for litter size analysis, hypothesis was accepted if p ? 0.05. T-test was applied to find out the difference among the treated groups. Result: The number of pregnant female mice for group of PI, P-II, P-III, and P-IV were 20, 16, 12, and 12 respectively. Statistical analysis showed that the lead concentration at 1000 and 2000 ppm resulted in the decrease in the number of pregnant females (P <0.05). Litter size for the P-I, P-II, P-III, and P-IV group were 7.45, 7.75, 7.58, and 5.08 respectively. Statistical analysis showed a significant difference among the treated groups (P <0.05). Least significant difference test result, the 2000 ppm (P-IV) group was different significantly compared with PI, P-II or P-III group. Conclusions: Acetate administration had effect on the fertility of male mice indicated with the reduction in the number of gestation and decrease in litter size. Latar belakang: Pemanfaatan sumberdaya alam akan menimbulkan pencemaran lingkungan, baik melalui tanah, air maupun udara. Salah satu sumberdaya alam yang dimanfaatkan manusia adalah timah (Pb=plumbum), Pb dalam segala bentuk bersifat racun yang berbahaya bagi kesehatan tubuh. Organ tubuh yang menjadi sasaran dari peristiwa keracunan logam Pb adalah sistem saraf, ginjal, sistem reproduksi, sistem endokrin dan jantung yang masing-masing memberikan efek yang berbeda. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian Pb asetat terhadap fertilitas mencit jantan. Metode Penelitian: Sampel yang digunakan dalah 80 ekor mencit jantan berumur 4 minggu dan 80 ekor mencit betina fertile. Mencit jantan dipisahkan menjadi 4 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 20 ekor diberikan perlakuan Pb asetat? 0 ppm (P-I), 400 ppm (P-II), 1000 ppm (P-III), dan 2000 ppm (P-IV) sekali sehari selama 42 hari, selama perlakuan semua mencit mendapatkan pakan penelitian yang sama dan diberi minum air PDAM. Setelah mendapatkan perlakuan selama 42 hari, pada hari ke 42 setiap mencit jantan disatukan dengan seekor mencit betina hingga terjadi perkawinan, selanjutnya mencit jantan dipisahkan, betina dipelihara dengan pakan standar dan minum air PDAM, selama pemeliharaan diamati jumlah betina yang bunting dan setelah melahirkan dihitung jumlah anak setiap induk. Jumlah kebuntingan dianalisis dengan chi square, hipotesis dinyatakan diterima apabila p?0,05, untuk mengetahui derajad hubungan digunakan koefisien kontingensi, sedangkan jumlah anak sekelahiran dianalisis dengan uji F, hipotesis diterima apabila p?0,05, untuk mengetahui perbedaan pengaruh antar dosis perlakuan digunakan uji beda nyata terkecil. Hasil: Jumlah mencit betina yang bunting karena perkawinan dengan mencit jantan yang diberi perlakuan Pb asetat pada P-I, P-II, P-III, dan P-IV. Berturut-turut adalah 20, 16, 12, dan 12. Analisis statistik menunjukkan pemberian Pb asetat pada mencit jantan dengan konsentrasi 1000 dan 2000 ppm dapat mengakibatkan penurunan jumlah betina yang bunting (p<0,05). Jumlah anak sekelahiran dari setiap induk mencit yang dikawinkan dengan mencit jantan yang telah diberi perlakuan Pb asetat pada P-I, P-II, P-III, dan P-IV berturut-turut adalah 7,45, 7,75, 7,58, dan 5,08. Jumlah anak sekelahiran antar perlakuan berbeda secara signifikan (p<0,05). Uji beda nyata terkecil diperoleh hasil, pemberian Pb asetat dengan konsentrasi 2000 ppm (P-IV) berbeda secara signifikan dengan P-I, P-II maupun P-III. Kesimpulan: Pemberian Pb asetat berpengaruh terhadap fertilitas mencit jantan, ditunjukkan dengan berkurangnya jumlah kebuntingan dan berkurangnya jumlah anak sekelahiran.