Minyak Akar Wangi (Vetiver oil) sebagai Repelan terhadap Hinggapan Nyamuk Aedes aegypti Repellency of Akar Wangi Oil (Vetiver Oil) Against Aedes aegypti

Main Author: Mashoedi, Imam Djamaluddin; Bag. Parasitologi FK UNISSULA
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA) , 2012
Subjects:
DBD
Online Access: http://sainsmedika.fkunissula.ac.id/index.php/sainsmedika/article/view/36
http://sainsmedika.fkunissula.ac.id/index.php/sainsmedika/article/view/36/19
Daftar Isi:
  • ABSTRACTBackground: The effort to eradicate Aedes aegypti, the vector of DHF has not been successful. Therefore,there should be utilization a plant exploration, which regures an exploration of natural source repellentagainst Aedes aegypti. Akar wangi (Andropogon zizanioides (L) Urb.) or well known as Vetiveria has beenused as the repellent. This study was conducted to investigate the effect of akar wangi oil on Ae. aegyptilanding and to analyze the repellent efficacy of the vertiver oil.Design and Metode: This is experimental post test only control group study. Repellency of akar wangi oil atvarious doses was evaluated against A. aegypti females. Each test sample was repeated. Akar wangi oil wasapplied on the arms at different consentrations including 100%, 75%, 50% and 25%. The control and testedgroups arms were inserted into mosquito cage, and then at hour 1, 3, and 6, the number of mosquito landingon arms and attempting to feed were recorded. The repellency against the Ae aegypti was analyzed usingprotection time. One way ANOVA were applied to analyze the difference between the mean of number ofmosquito landing on the controls and testers.Result: Akar wangi oil which was applied on the arms capable of refusing the landing of Aedes aegypti, butit was not as effective as repellent. Based on the analysis akar wangi oil protection in various concentrationsin the first hour, third and sixth hour were different one another.Conclusion: Akar wangi oil is less potential for natural repellent against Aedes aegypti, because theeffectiveness of its repellent on the first six hours is less than 90% at concentrations of 25, 50, 75, and 100%(Sains Medika, 2(1):1-7).Key words: Aedes aegypti, DHF, Vetiver oil, repellentABSTRAKPendahuluan: Upaya pemberantasan nyamuk Aedes aegypti sebagai vektor Demam Berdarah Dengue(DBD) sampai saat ini belum berhasil. Oleh karena itu, perlu dilakukan eksplorasi pemanfaatan tanamansebagai bahan alami repelan yang dapat menghindari hinggapan nyamuk Aedes aegypti. Akar wangi(Andropogon zizanioides (L) Urb.) atau lebih dikenal dengan Vetiveria merupakan salah satu tanamanyang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku repelan. Penelitian ini bertujuan untuk menilai pengaruhminyak akar wangi terhadap hinggapan nyamuk Ae aegypti, serta menganalisis efektifitas penolakanhingapan nyamuk Ae aegypti pada lengan yang diolesi minyak akar wangi (Vetiver Oil).Metode Penelitian: Penelitian eksperimental dengan rancangan post test only control group design inimenggunakan sampel nyamuk Ae aegypti betina. Perlakuan terdiri dari lima kelompok dengan 5 ulangan,yaitu kontrol, minyak akar wangi konsentrasi 100%, 75%, 50%, 25%. Tangan yang sudah diolesi minyakakar wangi selanjutnya dimasukkan pada kurungan nyamuk, kemudian dihitung rata-rata jumlah nyamukyang hinggap pada tiap-tiap perlakuan pada pengamatan jam ke-1, 3 dan 6. Efektifitas penolakanhinggapan nyamuk Ae aegypti dianalisis menggunakan daya proteksi. Data yang diperoleh diuji denganOne Way Anova untuk menganalisa perbedaan antar kelompok perlakuan.Hasil Penelitian: Minyak akar wangi yang dioleskan pada lengan mampu menolak hinggapan nyamukAedes aegypti, akan tetapi tidak efektif sebagai repelan. Berdasarkan hasil analisa daya proteksi minyakakar wangi dalam berbagai konsentrasi pada jam pertama, jam ketiga dan jam keenam berbeda satusama lain.Kesimpulan: Minyak akar wangi kurang berpotensi untuk digunakan sebagai repelan terhadap nyamukAedes aegypti, karena efektifitas daya tolaknya pada 6 jam pertama kurang dari 90% pada konsentrasi25, 50,75, dan 100% (Sains Medika, 2(1):1-7).Kata kunci : Aedes spesies, DBD, minyak akar wangi, repela