Hubungan Faktor Kebocoran Vaskuler Dengan Disfungsi Paru Pada Demam Berdarah Dengue Relationships between Vascular Leakage Factor and Pulmonary Dysfunction in Dengue Hemorrhagic Fever
Main Authors: | Kustiyah, Azizah Retno; Bagian Ilmu Penyakit Anak Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA), AG, Soemantri; Bagian Ilmu Penyakit Anak Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (UNDIP) |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA)
, 2012
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://sainsmedika.fkunissula.ac.id/index.php/sainsmedika/article/view/34 http://sainsmedika.fkunissula.ac.id/index.php/sainsmedika/article/view/34/pdf |
Daftar Isi:
- Background: Mortality in Dengue patients hospitalized in Dr. Kariadi Hospital, Semarang is very high. The most common cause of death were bleeding and Multiple Organ Dysfunction including pulmonary dysfunction that manifest as Acute Lung Injury (ALI) and Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS). The previous study have shown the? incidence of ARDS in DSS but the incidence of pulmonary dysfunction in dengue hemorrhagic fever is? unknown. Design and Methods: An analytical observational study was performed in Non DSS and DSS patients. Researsh subjects were patients, aged 3-14 years old, with DHF according to WHO criteria 1999 hospitalized in the pediatric ward and Pediatric Intensive Care Unit (PICU) Dr. Kariadi Hospital Semarang from February 2003 until August 2005. Result: Forty patients were included for analysis consisting of 20 Non DSS and 20 DSS. Mann-Whitney analysis showed a significant differences in the incidence pulmonary dysfunction? between Non DSS and DSS patient (p < 0,05). Kendall's taub analysis showed a relationship between PEI value and pulmonary dysfunction, the low total protein plasma level with pulmonary dysfunction and the low albumin plasma level with pulmonary dysfunction with r = 0.552; 0.540; 0.353 respectively, p= 0.01). Conclusion: The? study? showed that pulmonary dysfunction occured more frequent in DSS than Non DSS. There were relationships between vascular leakage factors (PEI, total protein level, albumin level) with incidence of pulmonary dysfunction in DHF patients. Latar belakang: Angka kematian pada penderita sindrom syok dengue (SSD) di RS Dr.Kariadi Semarang masih sangat tinggi. Penyebab kematian terbanyak adalah perdarahan dan disfungsi organ multipel, salah satunya adalah organ paru yang bermanifestasi sebagai Acute Lung Injury (ALI) dan Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS).. Pada penelitian sebelumnya telah diketahui angka kejadian ARDS pada SSD, sedangkan penelitian mengenai angka kejadian difungsi paru pada penderita DBD belum pernah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan disfungsi paru pada penderita Non SSD dan SSD. Metode: Merupakan penelitian observasional analitik yang dilakukan pada penderita Non SSD dan SSD. Sampel penelitian adalah penderita dengan diagnosis DBD berdasarkan kriteria WHO 1999 yang dirawat di bangsal penyakit anak atau di Pediatric Intensive Care Unit (PICU) antara Februari 2003 sampai Agustus 2005, berusia 3-14 tahun. Pemilihan sampel dilakukan secara consecutive sampling. Dilakukan pemeriksaan parameter disfungsi paru yang meliputi pO2/FiO2 dan AaDO2 pada hari pertama pasien didiagnosis DBD. Data dianalisis dengan Fischer exact test untuk melihat perbedaan kejadian disfungsi paru antara penderita Non SSD dan SSD, Kendall's tau_b test untuk mencari hubungan disfungsi paru dengan faktor kebocoran vaskuler. Hasil: Diperoleh sebanyak 40 orang sampel terdiri dari 20 penderita Non SSD dan 20 penderita SSD. Hasil analisis Mann-Whitney menunjukkan terdapat perbedaan bermakna kejadian disfungsi paru antara penderita Non SSD dan SSD (p < 0,05). Hasil? analisa korelasi Kendall's Tau_b menunjukkan terdapat hubungan antara besarnya PEI dengan disfungsi paru (r = 0,540; korelasi bermakna hingga level 0,01);? rendahnya kadar protein total dengan disfungsi paru (r=0,353); dan rendahnya kadar albumin dengan disfungsi paru (r=0,552). Kesimpulan: Disfungsi paru pada penderita SSD lebih sering terjadi dibanding pada penderita Non SSD. Terdapat hubungan antara faktor kebocoran vaskuler (PEI, kadar protein total, kadar albumin) dengan kejadian disfungsi paru pada penderita DBD.