Pengaruh Suplementasi Tepung Tempe Selama Bunting Terhadap Kadar Glutathione Peroksidase (GPx) dan Malondealdehyde (MDA) Anak Tikus Studi pada Tikus Wistar yang Mendapat Pembatasan Diet selama Bunting Effect of Tempeh Flour Supplementation During Pregnanc
Main Author: | Wibowo, Joko Wahyu |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA)
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://sainsmedika.fkunissula.ac.id/index.php/sainsmedika/article/view/160 http://sainsmedika.fkunissula.ac.id/index.php/sainsmedika/article/view/160/129 |
Daftar Isi:
- Radikal bebas selalu terbentuk dalam tubuh sebagai hasil samping respirasi aerobik. Pada bunting terjadi peningkatan produksi radikalbebas yang berpotensi untuk menimbulkan kerusakan struktural maupun fungsional pada janin. Tempe sebagai makanan asli Indonesiamempunyai kandungan vitamin, mineral, maupun isoflavon yang bersifat antioksidan, berpotensi mengurangi kerusakan akibat radikalbebas dan memperbaiki kerusakan DNA yang mungkin terjadi selama bunting. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruhsuplementasi tepung tempe selama bunting terhadap kadar Glutathione peroksidase (GPx) dan kadar Malondealdehyde (MDA) sebagaiindikator terjadinya peroksidasi lipid pada anak yang dilahirkan. Penelitian eksperimental dengan sampel 20 ekor tikus betina galurWistar bunting, dibagi menjadi 4 kelompok masing-masing 5 ekor. Perlakuan selama bunting: kelompok I mendapat pakan standar10 g/ekor/hari, kelompok II mendapatkan 10g/ekor/hari pakan standar dan tepung tempe 1g/ekor/ hari, kelompok III mendapatpakan standar 10 g/ekor/hari dan tepung tempe 2 g/ekor/hari, kelompok IV mendapat pakan standar 10 g/ekor/hari dan 1 g telorayam /ekor/ hari. Pemberian minum dengan aquades ad libitum. Selama masa menyusui (sampai umur 1 bulan) anak tikus diberi dietnormal 10g/100gBB/hari, setelah disapih diberi tambahan diet tinggi lemak jenuh selama 4 minggu pada masing-masing kelompok.Rerata jumlah anak kelompok 1: 9,33 dengan rerata BB: 4,93 g, kelompok II:6,17 dengan rerata BB: 5,32, kelompok III: 5,17 denganrerata BB : 5,33, kelompok IV: 6,33 dengan rerata BB: 5,01. Rerata kadar GPx pada kelompok I : 22,38 U/mg, kelompok II: 28,94 U/mg,kelompokII: 38,59 U/mg, dan kelompok IV: 16,98 U/mg. sedangkan rerata kadar MDA kelompok I: 11,07 nmol/mg, kelompok II: 9,89nmol/mg, kelompok III: 10,06 nmol/mg, dan kelompok IV: 12,25 nmol/mg. Terdapat perbedaan signifikan antara kelompok kontroldengan perlakuan tepung tempe 1g/ ekor/hari maupun 2g/ekor/hari baik kadar GPx maupun MDA (p;0,00). Suplementasi tepungtempe berpengaruh terhadap kadar GPx dan kadar MDA tikus yang mendapat pembatasan diet selama bunting.Kata kunci: tepung tempe, Glutathione Peroksidase (GPx), Malondealdehyde (MDA)ABSTRACTFree radicals are formed in the body as a by-product of an aerobic respiration. During pregnancy, the increase in free radicals potentially causes structuraland functional damages to fetus. Tempeh is originally from Indonesia having various nutrition inclding vitamin, mineral and isoflaphon serving asantioxidhant having potential to reduce and improve DNA damage. This study was aimed to investigate the effect of tempeh flour suplementation duringpregnancy on Glutathione peroxides (GPx) and Malondetaldehyde (MDA) as an indicator of lipid peroxide in the offspings. In this experimental study,20 pregnant female wistar rats were devided into four groups of 5 rats each to receive one of the following treatment :10 g standard diet/rat/d, 10 g/rat/d ofstandard diet and tempeh flour 1. g//d, 10 g/d of standard diet and tempeh flour 2g/d, standard diet of 10 g/d and 1g of egg/d. And aquades ad libitum.During nursing period (until 1 month) the rats were fed 10 g/100gBB/d normal diet ,after weining they were supplemented with a diet of high in saturatedfat for 4 weeks for each group. The Mean of litter size was 1: 9.33 with mean of BW 4.93 g, group II:6.17 with BW of 5.32, group III: 5.17 with BW of5.33, group IV: 6.33 with BW: 5.01. Means of GPx for the four groups were 22.38 U/mg, 28.94 U/mg, 38.59 U/mg, 16.98 U/mg respectively. The meanof MDA for the four groups were 11.07 nmol/mg, 9.89 nmol/mg, 10.06 nmol/mg and 12.25 nmol/mg respectively. There was a significant difference inGPx and MDA (p=0.00). In conclusion tempeh flour had an effect on the level of GPx and MDA in rats with limited diet during pregnancy.Keywords: Tempeh flour, Glutathione Peroksidase (GPx), Malondealdehyde (MDA)