Efek Pemberian Serbuk Pasak Bumi (Eurycoma longifolia) terhadap Motilitas dan Abnormalitas Spermatozoa Mencit (Mus musculus) Effect of Pasak Bumi (Euricoma longifolia) Powder on Sperm Motility and Abnormality in Mice (Mus musculus)
Main Authors: | Fatmawati, Dina, Saraswati, Tyas Rini, Djaelani, Mohamad Anwar |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA)
, 2012
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://sainsmedika.fkunissula.ac.id/index.php/sainsmedika/article/view/117 http://sainsmedika.fkunissula.ac.id/index.php/sainsmedika/article/view/117/94 |
Daftar Isi:
- ABSTRACTBackground: Pasak Bumi has been traditionally used as aphrodisiac. This research was conducted to observethe effect of powdered pasak bumi at various doses on motility and abnormality of mice spermatozoa.Design and Methods: This experimental study was complete randomized design. We uses four doses ofpasak bumi powder i.e 700 mg/kgBB, 1400 mg/kgBB and 2800 mg/kgBB. Parameters in this study weremotility and abnormality of spermatozoa (%) and reproduction organ weight (g). Spermatozoa abnormatiltywas observed by sperm smear method, while motility was observed as Ellyzar (1999) method. The resultswere analyzed with ANOVA with 95% in significantly.Results: The result showed difference in motility, abnormality of spermatozoa and reproductive organ amongthe treated group although statistically not significant (p > 0.05).Conclusion: The pasak bumi treatment at the dose of 700 mg/kgBB and 2800 mg/kgBB have not increasethe motility and decrease the abnormality of mice spermatozoa yet, (Sains Medika, 1 (2) : 159-167).Key words: abnormality, motility, pasak bumi (Eurycoma longifolia), spermatozoa, testosteronABSTRAKLatar belakang: Pasak bumi (Eurycoma longifolia) telah lama digunakan sebagai bahan baku campurandalam produksi jamu tradisional penambah gairah seksual. Penelitian ini bertujuan mengetahuipengaruh pemberian serbuk pasak bumi dengan berbagai dosis yang berbeda terhadap motilitas danabnormalitas spermatozoa pada mencit.Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap. Dosis yang digunakan yaitu700 mg/kgBB, 1400 mg/kgBB dan 2800 mg/kgBB. Parameter pada penelitian ini meliputi motilitas danabnormalitas spermatozoa yang dinyatakan dalam prosentase dan bobot organ reproduksi yangdinyatakan dalam gram. Pengamatan terhadap abnormalitas dilakukan dengan menggunakan metodeapus semen, sedangkan motilitas dilakukan dengan menggunakan metode Ellyzar (1999). Hasil yangdiperoleh dianalisa dengan menggunakan ANOVA dengan taraf signifikasi 95%.Hasil: Hasil analisa data menunjukkan perbedaan tidak nyata terhadap motilitas, abnormalitasspermatozoa, dan bobot organ reproduksi untuk tiap kelompok perlakuan (p>0,05).Kesimpulan: Pemberian pasak bumi dengan menggunakan dosis 700 mg/kgBB sampai 2800 mg/kgBBbelum dapat meningkatkan motilitas maupun menurunkan abnormalitas spermatozoa pada mencit,(Sains Medika, 1 (2) : 159-167).Kata kunci : Abnormalitas, motilitas, pasak bumi (Eurycoma longifolia), spermatozoa, testosteron