KAJIAN KESUBURAN TANAH DI LAHAN PASCA PENAMBANGAN EMAS TANPA IZIN (PETI) PADA BEBERAPA PERIODE PENAMBANGAN DI KECAMATAN MANDOR KABUPATEN LANDAK
Main Authors: | YONAL, PETRUS, Sulakhudin, Sulakhudin, Hayati, Rita |
---|---|
Format: | Article info eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian
, 2019
|
Online Access: |
http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jspp/article/view/23603 |
Daftar Isi:
- Lahan pasca penambangan emas tanpa izin merupakan lahan yang telah terdegradasisehingga sulit bagi lahan tersebut untuk kembali seperti kondisi semula. Tekstur tanahberpasir dan miskin unsur hara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui beberapasifat kimia tanah dan mengkaji status kesuburan tanah. Metode yang digunakandalam penelitian ini adalah Fertility Capability Classification (FCC) dan StatusKesuburan Tanah menurut Pusat Penelitian Tanah (PPT). Hasil penelitianmenunjukkan bahwa kelas kesuburan tanah menurut metode FCC pascapenambangan emas tanpa izin 7 dan 20 tahun adalah SSeh(8%) dan hutan sekunderadalah OLeh(8%). Tanah pada pasca PETI 7 dan 20 tahun bertekstur pasir padalapisan atas dan bawah (SS), KTK sangat rendah (e), bereaksi masam (h) danbesarnya kemiringan lahan 8%. Tanah pada hutan sekunder lapisan atas berupa bahanorganik (O), lapisan bawah berlempung (L), KTK rendah/sangat rendah (e), reaksitanah masam sampai agak masam (h) dan besarnya kemiringan lahan 8%. Statuskesuburan tanah dengan metode PPT yaitu, lahan pasca PETI 7 dan 20 tahun statuskesuburan sangat rendah sedangkan hutan sekunder status kesuburan rendah. Kata kunci : Hutan sekunder, Kesuburan tanah, Mandor, Pasca PETI, Pasir