Daftar Isi:
  • Permasalahan Sampah sudah sering sekali terdengar dikalangan masyarakat Jakarta. Tak bisa dipungkiri lagi bahwa Jakarta merupakan salah satu provinsi yang menjadi penyumbang sampah terutama sampah plastik terbanyak di Negara Indonesia. Menurut Badan Pusat Statistik, Jakarta memegang rekor peringkat kedua provinsi terbanyak produksi sampahnya setelah kota Surabaya. Apabila sampah ini dibiarkan saja untuk menumpuk maka dapat berdampak ke segala aspek mulai dari kebersihan lingkungan hingga ke bencana alam. Salah satu cara yang pemerintah lakukan adalah dengan memindahkan tumpukan-tumpukan sampah dari daerah DKI Jakarta ke daerah luar yakni di Tempat Pemrosesan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang. Namun ternyata karena hanya mengandalkan satu tempat saja diperkirakan bahwa dalam 2 tahun lagi bantar gebang akan mengalami overload sampah dan tidak bisa menampung sampah lagi. Sehingga pemerintah gencar-gencar membuat alternatif TPA. Daerah yang dipilih sebagai lokasi objek rancang adalah Jakarta Timur dikarenakan jakarta timur merupakan kota di DKI Jakarta yang paling banyak memproduksi sampah. dalam pembuatan tempat pengolahan sampah di daerah Perkotaan dikaenakan masih adanya paradigma buruk masyarakat terhadap sampah dan tempat pembuangannya pastinya ada beberapa aspek lain yang harus dipikirkan seperti bagaimana cara beradaptasi terhadap keadaan DKI Jakarta terutama Jakarta Timur yang berbentuk perkotaan. lalu juga memikirkan aspek lingkungan agar dampak yang diberikan tidak lagi menjadi sesuatu yang negatif. Dengan Pendekatan Arsitektur Berkelanjutan dan metode Green Architecture diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan sampah dan juga tidak memberikan dampah negatif terhadap sekitar lahan.