Pemodelan APM Usia SMA dan Sederajat di Provinsi Papua Menggunakan Metode Regresi Nonparametrik Spline Tahun 2019
| Main Authors: | Vyamili, Kornelia Zenitha; Departemen Statistika Bisnis Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, Wulandari, Sri Pingit; Departemen Statistika Bisnis Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya |
|---|---|
| Format: | Article info application/pdf eJournal |
| Bahasa: | eng |
| Terbitan: |
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS
, 2022
|
| Subjects: | |
| Online Access: |
http://ejurnal.its.ac.id/index.php/sains_seni/article/view/63223 http://ejurnal.its.ac.id/index.php/sains_seni/article/view/63223/6984 http://ejurnal.its.ac.id/index.php/sains_seni/article/downloadSuppFile/63223/30082 http://ejurnal.its.ac.id/index.php/sains_seni/article/downloadSuppFile/63223/30085 http://ejurnal.its.ac.id/index.php/sains_seni/article/downloadSuppFile/63223/30086 |
Daftar Isi:
- Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi setiap manusia agar menjadi sumber daya manusia yang berkualitas. Angka Partisipasi Murni (APM) adalah salah satu indikator yang dapat menunjukkan tingkat pedidikan karena APM dapat mengukur daya serap sistem pendidikan terhadap penduduk usia sekolah. APM usia SMA dan sederajat di Provinsi Papua sebesar 44,32% adalah yang paling rendah di antara 34 provinsi di Indonesia. Sebagai upaya untuk meningkatkan APM di Provinsi Papua, perlu dilakukan pemodelan APM usia SMA dan sederajat sehingga dapat diketahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhinya. Metode regresi nonparametrik spline sangat fleksibel dalam pemodelan dan sesuai digunakan pada penelitian di bidang sosial dan kependudukan, sehingga dapat digunakan untuk memodelkan APM usia SMA dan sederajat di Provinsi Papua. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase penduduk miskin, rasio murid-guru, rasio murid-sekolah, angka melek huruf, dan harapan lama sekolah berpengaruh signifikan terhadap APM usia SMA dan sederajat. Model APM usia SMA dan sederajat di Provinsi Papua memiliki koefisien determinasi (R2) sebesar 98,84% dengan MSE sebesar 16,786.