Pemodelan Jumlah Penderita Tuberkulosis di Provinsi Jawa Timur Tahun 2018 Menggunakan Metode Generalized Poisson Regression
Main Authors: | Wulandari, Dwi Nia; Departemen Statistika Bisnis Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, Salamah, Mutiah; Departemen Statistika Bisnis Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS
, 2022
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://ejurnal.its.ac.id/index.php/sains_seni/article/view/62721 http://ejurnal.its.ac.id/index.php/sains_seni/article/view/62721/6974 http://ejurnal.its.ac.id/index.php/sains_seni/article/downloadSuppFile/62721/29857 http://ejurnal.its.ac.id/index.php/sains_seni/article/downloadSuppFile/62721/29858 http://ejurnal.its.ac.id/index.php/sains_seni/article/downloadSuppFile/62721/29859 |
Daftar Isi:
- Tuberkulosis merupakan suatu penyakit menular yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium Tuberculosis. Tuberkulosis merupakan masalah kesehatan yang serius dan juga penyebab kematian kedua di Indonesia. Berdasarkan data dari BPS dan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur tercatat bahwa Jawa Timur menempati peringkat kedua penyumbang jumlah penderita Tuberkulosis pada tahun 2018. Penelitian ini dilakukan untuk memodelkan jumlah penderita Tuberkulosis di Provinsi Jawa Timur tahun 2018 menggunakan metode Generalized Poisson Regression. Metode Generalized Poisson Regression digunakan ketika terjadi overdispersi pada regresi poisson. Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh bahwa rata-rata jumlah penderita Tuberkulosis di Provinsi Jawa Timur sebanyak 1.444 penderita dan jumlah penderita Tuberkulosis terbanyak berada di Kota Surabaya sebanyak 7.007 penderita dengan kepadatan penduduknya mencapai 1.223 jiwa/km2. Hasil model Generalized Poisson Regression didapatkan bahwa variabel yang memberikan pengaruh signifikan terhadap jumlah penderita Tuberkulosis di Provinsi Jawa Timur adalah kepadatan penduduk, persentase rumah tangga dengan akses sanitasi yang layak, persentase rumah tangga ber-PHBS, dan persentase penduduk usia produktif.