Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Stres Siswa Saat Pembelajaran Daring Menggunakan Metode Regresi Logistik Ordinal
Main Authors: | Shofiyah, Muvita Nurush; Departemen Statistika Bisnis Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, Salamah, Mutiah; Departemen Statistika Bisnis Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS
, 2022
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://ejurnal.its.ac.id/index.php/sains_seni/article/view/62666 http://ejurnal.its.ac.id/index.php/sains_seni/article/view/62666/6971 http://ejurnal.its.ac.id/index.php/sains_seni/article/downloadSuppFile/62666/29817 http://ejurnal.its.ac.id/index.php/sains_seni/article/downloadSuppFile/62666/29818 http://ejurnal.its.ac.id/index.php/sains_seni/article/downloadSuppFile/62666/29819 |
Daftar Isi:
- Kemunculan pandemi COVID-19 berdampak pada salah satu sektor yaitu pendidikan. Kebijakan belajar dari rumah menjadi metode pembelajaran pada saat pandemi COVID-19, yang semula belajar melalui tatap muka menjadi daring. Proses pembelajaran daring yang dilakukan secara terus menerus kemungkinan menyebabkan meningkatnya tingkat stres pada siswa. Tidak terkecuali siswa kelas dua belas di SMA Negeri 2 Lumajang. Academy stresor merupakan stres yang dialami oleh siswa yang bersumber pada proses pembelajaran atau yang berhubungan dengan kegiatan belajar. Pada penelitian kali ini akan dikaji faktor-faktor apa saja yang berpengaruh terhadap tingkat stres siswa SMAN 2 Lumajang pada saat pembelajaran daring menggunakan metode regresi logistik ordinal. Hasil yang diperoleh adalah dari sepuluh variabel prediktor yang diduga berpengaruh terhadap tingkat stres siswa ternyata hanya tiga yang berpengaruh signifikan yaitu variabel jenis kelamin, tekanan berprestasi tinggi, dan dukungan sosial dari orang tua. Siswa berjenis kelamin perempuan, sering mendapatkan tekanan berprestasi tinggi, dan jarang mendapatkan dukungan dari orang tua cenderung mengalami stres berat dengan peluang sebesar 68,8%.