Daftar Isi:
  • Perkembangan pasar modern yang cukup pesat di Surabaya perlu diiringi dengan upaya untuk melakukan pengendalian agar tidak mematikan pasar tradisional dan usaha kecil/toko kelontong. Penelitian ini membahas tentang hubungan antara keberadaan pasar modern khususnya minimarket, supermarket, dan hypermarket terhadap keberadaan dan omzet toko kelontong di Surabaya dengan pendekatan Marked Poisson Point Process. Penelitian ini menggunakan data titik koordinat yang diperoleh dari Google Maps, yang termasuk ke jenis data Spatial Point Pattern. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa persebaran toko kelontong di Surabaya tidak merata. Secara visual, keberadaan pasar modern (minimarket, supermarket, dan hypermarket) mempengaruhi keberadaan toko kelontong. Data toko kelontong tidak dibangkitkan dari proses yang stasioner, sehingga pemodelan dilakukan dengan Inhomogeneous Poisson Point Process. Model menunjukkan bahwa jika densitas supermarket dan hypermarket tetap, tetapi densitas minimarket bertambah 1 minimarket/km2, maka akan menambah peluang keberadaan toko kelontong 1.5 kali. Pertambahan jumlah pasar modern baik minimarket, supermarket, dan hypermarket, tidak mematikan keberadaan toko kelontong disekitarnya.