Daftar Isi:
  • Industri otomotif merupakan industri yang memainkan peran penting dalam perekonomian dan ketenagakerjaan Indonesia. Namun, peran industri otomotif tidak hanya dilihat dari kedua aspek tersebut tetapi juga dari aspek lingkungan. Maka munculah tren kendaraan ramah lingkungan salah satunya Mobil Low Carbon Emission Vehicle (LCEV). Namun, penjualan mobil Low Carbon Emission Vehicle (LCEV) tergolong sedikit karena peminat mobil masih rendah. Masyarakat masih enggan beralih menggunakan mobil LCEV karena berbagai faktor. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi masyarakat Indonesia dalam mengadopsi mobil LCEV serta sikap dan kepercayaan mereka terhadap atribut mobil. Tujuan penelitian ini diselesaikan dengan menggunakan metode Partial Least Square­ – Structural Equation Model (PLS-SEM) dan analisis multiatribut. Pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran online survey pada 99 sampel menggunakan teknik snowball, purposive dan convenience sampling. Penelitian yang mengadopsi model Value Based Adoption Model (VAM) ini menghasilkan temuan bahwa bahwa operational economic benefit, eco-friendly benefit, dan driving enjoyment benefit berpengaruh positif signifikan sedangkan charging risk berpengaruh negatif terhadap perceived value pada mobil Low Carbon Emission Vehicle (LCEV). Disisi lain, non-financial policies memoderasi hubungan perceived value secara positif terhadap niat adopsi. Atribut keamanan, usia baterai dan pengurangan polusi dianggap penting bagi pengguna mobil LCEV. Implikasi manajerial dapat digunakan untuk meningkatkan niat adopsi yang ditujukan kepada perusahaan otomotif, start-up, dan pemerintah Indonesia.