Analisis Spasial Persebaran dan Pemetaan Kerawanan Kejadian Kasus Demam Berdarah Dengue di Kabupaten Lumajang dengan Spatial Pattern Analysis dan Flexibly Shaped Spatial Scan Statistic

Main Authors: Kurniadi, Abimanyu; Departemen Statistika Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Sutikno, Sutikno; Departemen Statistika Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS , 2018
Subjects:
DBD
Online Access: http://ejurnal.its.ac.id/index.php/sains_seni/article/view/36634
http://ejurnal.its.ac.id/index.php/sains_seni/article/view/36634/5165
http://ejurnal.its.ac.id/index.php/sains_seni/article/downloadSuppFile/36634/9259
http://ejurnal.its.ac.id/index.php/sains_seni/article/downloadSuppFile/36634/9262
Daftar Isi:
  • Kabupaten Lumajang cenderung mengalami peningkatan jumlah kasus kejadian demam berdarah dengue atau DBD. Hal ini menunjukkan bahwa, jumlah kejadian kasus DBD di Kabupaten Lumajang belum dapat ditekan secara efektif, kemungkinan disebabkan oleh kurangnya informasi terhadap waktu, tempat dan jumlah kejadian kasus DBD yang terintegrasi. Salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya peningkatan kasus DBD dapat ditinjau dari aspek spasial, yaitu tingkat ketergantungan penyakit DBD di suatu wilayah diperkirakan dipengaruhi oleh penyakit DBD di wilayah lain yang berdekatan. Kejadian kasus DBD yang digunakan dalam penelitian ini adalah kejadian kasus DBD di setiap kecamatan di Kabupaten Lumajang pada Tahun 2014-2016 yang kemudian dianalisis dengan menggunakan Spatial Pattern Analysis dan Flexibly Shaped Spatial Scan Statistic untuk menganalisis pola persebaran dan membentuk peta kerawanan. Hasil penelitian menyimpulkan pola persebaran kejadian kasus DBD pada Tahun 2014 yaitu menyebar, sedangkan Tahun 2015 dan 2016 pola persebarannya mengelompok. Hasil analisis dengan menggunakan metode Flexibly Shaped Spatial Scan Statistic mengidentifikasi kecamatan rawan kasus DBD yaitu Kecamatan Gucialit, Klakah, Padang, Sukodono, Lumajang, Sumbersuko, Tempeh, Rowokangkung Yosowilangun dan Tekung. Kecamatan Lumajang adalah kecamatan yang selalu memiliki jumlah kasus DBD yang tertinggi atau maksimum pada Tahun 2014 hingga 2016.