Eco Bike Retreat: Arsitektur Regeneratif Lahan Tambang Kapur Gresik
Main Authors: | Brestianto, Fabio; Departemen Arsitektur Fakultas Arsitektur, Desain dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Noerwasito, Vincentius Totok; Departemen Arsitektur Fakultas Arsitektur, Desain dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://ejurnal.its.ac.id/index.php/sains_seni/article/view/35421 http://ejurnal.its.ac.id/index.php/sains_seni/article/view/35421/5256 http://ejurnal.its.ac.id/index.php/sains_seni/article/downloadSuppFile/35421/8045 http://ejurnal.its.ac.id/index.php/sains_seni/article/downloadSuppFile/35421/8047 http://ejurnal.its.ac.id/index.php/sains_seni/article/downloadSuppFile/35421/8048 |
Daftar Isi:
- Rusaknya kondisi lahan karena proses pertambangan batu kapur untuk memenuhi kebutuhan percepatan pembangunan meninggalkan dampak negatif bagi ekosistem alam dan manusia. Lapisan terluar tanah yang terkikis menyebabkan terjadinya longsor dan menyebabkan kondisi lahan menjadi tidak produktif. Arsitektur mempunyai peran penting dalam pembangunan. Pertimbangan desain dan penggunaan material bangunan yang kurang memperhatikan dampaknya terhadap lingkungan dapat menimbulkan dampak buruk terhadap ekosistem alam. Manusia mempunyai tanggung jawab untuk memperbaiki dan menjaga lingkungannya agar dapat diwariskan ke generasi yang akan datang. Lalu bagaimana cara untuk memperbaiki isu permasalahan kerusakan lahan tersebut dengan arsitektur. Dengan mengunakan pendekatan regenerative design, fokus utama dari perancangan ini adalah memperbaiki kondisi lahan yang telah rusak. Dengan didukung kerangka kerja desain regeneratif, objek arsitektur yang dihasilkan tidak hanya dapat meperbaiki kerusakan lahan namun, objek arsitektur harus berdiri selaras dengan alam dan objek arsitektur juga dapat berkelanjutan untuk masa yang akan datang menjadi sarana pengerak perubahan oleh manusia dengan memasukan fungsi bangunan sesuai konteks lahan yaitu fasilitas bersepeda yang berwawasan lingkungan.