Penerapan Healing Architecture dengan Konsep Slow Living dalam Perancangan Ruang Publik Pereda Stres
Main Authors: | Ruspandi, Adinda Aprilia Kirana; Departemen Arsitektur Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Mahendra, Angger Sukma; Departemen Arsitektur Institut Teknologi Sepuluh Nopember |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://ejurnal.its.ac.id/index.php/sains_seni/article/view/33492 http://ejurnal.its.ac.id/index.php/sains_seni/article/view/33492/5131 http://ejurnal.its.ac.id/index.php/sains_seni/article/downloadSuppFile/33492/5992 http://ejurnal.its.ac.id/index.php/sains_seni/article/downloadSuppFile/33492/5995 |
Daftar Isi:
- Fast Paced Life atau biasa disebut dengan hidup-serba-cepat adalah gaya hidup dengan aktivitas padat dan terus menerus. Fast Paced Life dapat mendorong stimulasi berlebih dan overscheduling, yang menjadi stres kronis yang menyebabkan emosi dan kebiasaan yang tidak stabil. Usulan objek disain adalah ruang publik yang dapat meredakan stress masyarakat Serpong akibat fast paced life. Peranan bangunan ruang publik adalah membantu penyembuhan dari sisi psikologis atau pengobatan non medis yang menggunakan pendekatan prinsip-prinsip desain yang diterapkan pada objek. Fungsi bangunan sebagai ruang publik pereda stres akibat fast paced life maka diterapkan pendekatan healing architecture dan slow living pada obyek desain. Healing architecture merupakan sebuah pendekatan dimana tujuan utama dari penggunaanya adalah untuk membantu menyembuhkan pengguna dengan konsep pembentukkan lingkungan perawatan yang memadukan aspek fisik serta psikologis pasien di dalamnya yang bertujuan untuk mempercepat proses penyembuhan. Sedangkan slow living merupakan sebuah gaya hidup yang dengan tempo lambat dan lebih mengutamakan kualitas waktu. Gaya hidup tersebut bertolak belakang dengan gaya hidup fast paced life. Obyek desain menggunakan pola lingkaran sebagai acuan dalam proses mendesain. Sebuah eksperimen menunjukkan bahwa curve atau melengkung dapat memperlambat tempo kecepatan manusia saat berjalan. Oleh karena itu lingkaran dipilih menjadi pola acuan saat mendesain karena semua sisi lingkaran merupakan curve atau melengkung. Obyek desain akan menggabungkan karakteristik mall (community mall) dan ruang publik. Community mall terdiri dari beberapa massa bangunan yang dihubungkan dengan jalan setapak. Karakteristik ini lah yang akan diterapkan pada obyek desain.