Underground Museum: Penyelesaian Perilaku Menyimpang di Kawasan Alun - alun dengan Arsitektur Perilaku
Main Authors: | Vairuz, Mukhammad Haniv; Departemen Arsitektur Fakultas Arsitektur, Desain dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Soemardiono, Bambang; Departemen Arsitektur Fakultas Arsitektur, Desain dan Perencanaan |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://ejurnal.its.ac.id/index.php/sains_seni/article/view/32401 http://ejurnal.its.ac.id/index.php/sains_seni/article/view/32401/5252 http://ejurnal.its.ac.id/index.php/sains_seni/article/downloadSuppFile/32401/5481 http://ejurnal.its.ac.id/index.php/sains_seni/article/downloadSuppFile/32401/5786 |
Daftar Isi:
- Manusia adalah objek yang menarik jika dihubungkan dengan arsitektur. Pasalnya setiap individu memiliki keinginan dan kebutuhan yang berbeda - beda , hal tersebut dipengaruhi oleh berbagai macam faktor seperti perkembangan zaman, gender, usia, hingga kebangsaannya. Sedangkan arsitektur dituntut untuk memenuhi kebutuhan pengguna yang tak lain adalah manusia, oleh karena itu hal tersebut menarik untuk dibahas melalui sudut pandang arsitektur. Dalam konteks kawasan alun - alun terdapat individu maupun beberapa kelompok pengguna yang memanfaatkan alun - alun sebagai sarana bersantai bersama keluarga, berolahraga sampai mengadakan event. hal tersebut terus berubah seiring perkembangan zaman dengan memperhatikan norma - norma yang ada. Mulai dari alun - alun sebagai tempat untuk ritual keagamaan, simbol kekuasaan sampai menjadi ruang publik yang bebas diakses dan digunakan oleh siapa saja. Perubahan sifat dan fungsi alun - alun tak luput dari campur tangan penggunanya dan lingkungan sekitar dimana pola perilaku pengguna dan image sakral bangunan sekitar dalam menggunakan alun - alun yang mampu merubah sifat dan fungsi alun - alun menjadi sebuah tempat yang bisa dinikmati semua kalangan. Tidak memandang sebelah mata juga kepada pengguna yang keliru dalam mengartikan perkembangan zaman dan fungsi alun - alun, seperti memanfaatkan alun - alun sebagai sarana untuk berprilaku asusila di tempat umum. Perilaku menyimpang pada alun - alun tersebut menimbulkan berbagai respon termasuk yang sangat terlihat adalah peran lingkungan sekitar dalam hal ini ke-sakral-an dari kawasan alun - alun yang sudah luntur sehingga mendorong pengguna melakukan perbuatan tersebut. Arsitektur perilaku dirasa mampu mengatasi permasalahan tersebut karena dalam perancangannya yan gmenitikberatkan pada pola perilaku manusia dengan arsitektur dan lingkungannya baik dalam hal bertentangan maupun bersanding.