Konsep Panopticon dan Persepsi Ruang pada Rumah Bina Nusa Barong
Main Authors: | Rosaena, Yulia; Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Sukma Mahendra, Angger; Institut Teknologi Sepuluh Nopember |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://ejurnal.its.ac.id/index.php/sains_seni/article/view/19706 http://ejurnal.its.ac.id/index.php/sains_seni/article/view/19706/3006 |
Daftar Isi:
- Lembaga pemasyarakatan yang memiliki fungsi pembinaan bagi narapidana pada kenyataannya justru menjadi sekolah kejahatan. Mereka melakukan transfer ilmu dan juga melakukan tindakan menyimpang di dalam lapas. Tidak sebandingnya kebutuhan ruang dengan jumlah penghuni serta pengawasan yang kurang optimal merupakan faktor utama yang menyebabkan adanya kriminalitas di dalam lapas. Dengan menggunakan metoda desain Programming and Designing, tahapan merancang dapat dikelompokkan menjadi empat tahap utama yaitu menggali isu, mencari permasalahan, menyelesaikan permasalahan, dan mengoptimalkan solusi. Kemudian di dalam pencarian permasalahan dijabarkan lagi menjadi lima tahapan, yaitu menentukan tujuan, mengumpulkan dan menganalisa fakta-fakta, membongkar dan menguji konsep, menentukan kebutuhan, dan menyatakan permasalahan. Obyek arsitektur yang diharapkan yaitu berupa lembaga pemasyarakatan dengan sistem keamanan dan pengawasan tingkat tinggi yang dapat mengoptimalkan pengawasan sehingga narapidana benar-benar terbina serta tercipta ruang gerak yang memadahi bagi narapidana di dalamnya.