PENDEKATAN FLEXIBLY SHAPED SPATIAL SCAN STATISTIC UNTUK DETEKSI WILAYAH KANTONG PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) MELALUI PEMODELAN REGRESI BINOMIAL NEGATIF (STUDI KASUS JUMLAH KASUS DBD DI JAWA TIMUR)

Main Authors: Sari, Fefy Dita; Jurusan Statistika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Purhadi, Purhadi; Jurusan Statistika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS , 2016
Subjects:
DBD
Online Access: http://ejurnal.its.ac.id/index.php/sains_seni/article/view/14268
http://ejurnal.its.ac.id/index.php/sains_seni/article/view/14268/2559
Daftar Isi:
  • Menurut Laporan Profil Kesehatan Jawa Timur tahun 2013, Jawa Timur adalah provinsi dengan jumlah kejadian luar biasa (KLB) DBD tertinggi di Indonesia dengan angka kematian masih di bawah target yakni 1,04 persen. Dalam penelitian ini dilakukan pendeteksian wilayah kantong penyakit DBD dengan Flexibly Shaped Spatial Scan Statistic. Untuk melakukan pendeteksian tersebut dibutuhkan nilai ramalan jumlah kasus DBD di setiap kabupaten. Nilai ramalan dapat diperoleh dengan melakukan pemodelan regresi binomial negatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel yang berpengaruh signifikan terhadap jumlah kasus DBD di Jawa Timur adalah persentase rumah tangga berperilaku hidup bersih dan sehat dan persentase sarana pendidikan dibina lingkungan kesehatannya. Hasil Flexibly Shaped Spatial Scan Statistic menunjukkan bahwa terdapat dua belas kantong DBD. Daerah paling rawan yaitu Kota Surabaya yang memiliki nilai resiko relatif sebesar 3,16. Daerah dengan resiko terbesar kedua yakni Kabupaten Bondowoso dan Kabupaten Jember dengan resiko relatif sebesar 2,10. Kabupaten dengan resiko relatif tertinggi ketiga yakni Kabupaten Sampang denganresiko relatif 1,90.