Konversi Limbah Baglog Menjadi Media Tanam dengan Menggunakan Mikroorganisme Lokal (MOL)
Main Authors: | Wanti, Nanda Ria; Departemen Biologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, Shovitri, Maya; Departemen Biologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, Kuswytasari, Nengah Dwianita; Departemen Biologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS
, 2023
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://ejurnal.its.ac.id/index.php/sains_seni/article/view/104699 http://ejurnal.its.ac.id/index.php/sains_seni/article/view/104699/7326 http://ejurnal.its.ac.id/index.php/sains_seni/article/view/104699/7327 http://ejurnal.its.ac.id/index.php/sains_seni/article/downloadSuppFile/104699/50457 http://ejurnal.its.ac.id/index.php/sains_seni/article/downloadSuppFile/104699/50461 http://ejurnal.its.ac.id/index.php/sains_seni/article/downloadSuppFile/104699/50462 |
Daftar Isi:
- Limbah baglog merupakan limbah media budidaya jamur tiram yang terbuat dari serbuk kayu, bekatul, kapur, dan gips yang dikemas seperti kayu gelondongan. Limbah baglog dapat digunakan sebagai pupuk organik setelah dikompostingkan dengan mikroorganisme lokal (MOL). Pada penelitian ini, komposting baglog ditambahkan dengan limbah lumpur dan limbah cair. MOL yang digunakan, berasal dari limbah nabati, kotoran ayam, dan kotoran kambing. Limbah lumpur dihasilkan dari industri bioetanol, sedangkan limbah cair dihasilkan dari industri penyedap masakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rasio perbandingan media tanam yang terbaik berdasarkan parameter pertumbuhan sawi (Brassica juncea L.), serta mengetahui pengaruh MOL terhadap kualitas kompos baglog berdasarkan nilai NPK. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 kali ulangan dan dianalisa menggunakan one-way ANOVA. Hasil menunjukkan bahwa perlakuan yang terbaik adalah Ns 2:1 (2 bagian tanah kohe (tanah dan kotoran kambing) dan 1 bagian kompos baglog yang dikomposting dengan MOL nabati dan limbah lumpur) dengan rata-rata pertumbuhan tinggi tanaman mencapai 23,24 cm. Kandungan NPK dari perlakuan Ns (kompos baglog yang dikomposting dengan MOL nabati dan limbah lumpur) adalah sebesar 0,70% N, 0,11% P, dan 0,04% K, sedangkan menurut SNI 19-7030-2004, standar minimal kualitas kompos harus mengandung setidaknya 0,4% N, 0,1% P, dan 0,2% K. Kandungan N dan P telah sesuai standar SNI, sedangkan K tidak sesuai.