Analisis Morfometrik Lebah Madu Pekerja Apis cerana Budidaya pada Dua Ketinggian Tempat yang Berbeda
Main Authors: | Novita, Novita, Saepudin, Rustama, Sutriyono, Sutriyono |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Universitas Bengkulu
, 2013
|
Online Access: |
https://ejournal.unib.ac.id/jspi/article/view/395 https://ejournal.unib.ac.id/jspi/article/view/395/pdf_196 |
Daftar Isi:
- ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk membandingkan morfometrik lebah madu pekerja Apis cerana berdasarkan perbedaan tempat hidup pada dataran tinggi (500-<1000 m dpl) dan dataran rendah (0-100 m dpl). Penelitian ini menggunakan sampel 50 ekor lebah Apis cerana di setiap lokasi. Pengukuran bagian tubuh lebah madu dilakukan di Laboratorium Peternakan Universitas Bengkulu dengan menggunakan mikroskop projektor (LAS EZ V2.0.0) perbesaran 8 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berat badan (BB), panjang probosis (PP) dan panjang femur tungkai belakang (PFB) lebah madu pekerja di dataran tinggi dan dataran rendah (lebah introduksi dan lebah alami) berbeda nyata (P<0,05), sedangkan panjang tibia, metatarsus tungkai belakang, panjang sayap, lebar sayap dan ukuran tergit ke-4 abdomen secara statistik tidak ada perbedaan (P>0,05). Berat badan dan panjang femur tungkai belakang tertinggi diperoleh pada lebah madu dataran tinggi (Kepahiang), sedangkan panjang probosis tertinggi diperoleh pada lebah madu alami di dataran rendah (Kota Bengkulu). Ada indikasi bahwa perbedaan ini terjadi dalam upaya proses adaptasi lebah terhadap lingkungan hidupnya. Dari temuan di atas dapat disimpulkan bahwa ketinggian tempat hidup berpengaruh terhadap morfometrik lebah madu pekerja Apis cerana.Kata Kunci : Apis cerana, morfometrik, ketinggian tempat