TAMAN CERDAS SEBAGAI SIMBOLISASI KOTA LAYAK ANAK DI SURAKARTA (Studi Kasus di Kelurahan Kadipiro Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta)

Main Author: Utami, Rina -; ABSTRACT Rina Utami. K8410047. TAMAN CERDAS (SMART PARK) AS THE SYMBOLIZATION OF CHILD FRIENDLY CITY IN SURAKARTA (A CASE STUDY ON KELURAHAN KADIPIRO OF BANJARSARI SUBDISTRICT OF SURAKARTA CITY). Thesis. Surakarta: Teacher Training and Education Faculty of Surakarta Sebelas Maret University, June 2014. The objective of research was to find out (1) the perception of Kelurahan Kadipiro people on the existence of Taman Cerdas, (2) the function of Taman Cerdas in the attempt of fulfilling the child’s needs, (3) whether or not the Taman Cerdas became the solution to the children problems in Kelurahan Kadipiro. This study employed a descriptive qualitative method with a case study strategy. The sampling techniques employed were purposive sampling and snowball sampling. Meanwhile, techniques of collecting data employed were in-depth interview, direct observation, and document collection. The data validation test was carried out using source/data and method triangulations. Technique of analyzing data used was an interactive analysis encompassing data collection, data display, and conclusion. The results of research obtained were as follows. 1) majority people did not care about the existence of Taman Cerdas because the did not known the actual function of Taman Cerdas. 2) Smart Part did not function optimally to meet the children’s needs because of less coordination in its management mechanism. 3) The Taman Cerdas in fact did not give solution to the children’s problems in Kelurahan Kadipiro. The conclusion of research obtained from this study in line with hyperrealism concept formulated by Jean Baudrillard that the existence of Taman Cerdas used only as the symbol/sign communicating to the public that Surakarta had become the Child Friendly City. However this sign was not a reflection of reality meaning, because in fact the Taman Cerdas could not function optimally in meeting the children’s needs. Thus the Smart Park only functioned as a symbol of Surakarta as Child Friendly City. Keywords: Taman Cerdas (Smart Park), Child Friendly City, hyperreality, symbolization
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: SOSIALITAS: Jurnal Ilmiah Pendidikan Sosiologi Antropologi , 2014
Online Access: http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/sosant/article/view/4032
http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/sosant/article/view/4032/2834
Daftar Isi:
  • ABSTRAKTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) persepsi masyarakat Kelurahan Kadipiro dengan keberadaan Taman Cerdas, (2) fungsi Taman Cerdas dalam upaya pemenuhan kebutuhan anak, (3) apakah Taman Cerdas menjadi solusi bagi persoalan anak di Kelurahan Kadipiro.Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan strategi penelitian studi kasus. Teknik sampling yang digunakan yaitu purposive sampling dan snowball sampling. Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan wawancara mendalam, observasi langsung, dan pengumpulan dokumen. Uji validitas data yang digunakan yaitu triangulasi sumber/data dan metode. Teknik analisis data menggunakan analisis interaktif yang meliputi pengumpulan data, reduksi data, display data, dan kesimpulan.Hasil penelitian yang diperoleh yaitu : 1) mayoritas masyarakat bersikap tidak peduli dengan keberadaan Taman Cerdas karena tidak mengetahui fungsi dari Taman Cerdas yang sebenarnya. 2) Taman Cerdas tidak berfungsi secara optimal untuk memenuhi kebutuhan anak karena kurangnya koordinasi dalam mekanisme pengelolaannya. 3) Keberadaan Taman Cerdas ternyata tidak dapat memberikan solusi bagi persoalan-persoalan anak di Kelurahan Kadipiro.Simpulan yang diperoleh dari penelitian ini sesuai dengan konsep hiperrealitas yang dirumuskan oleh Jean Baudrilard bahwa keberadaan Taman Cerdas hanya digunakan sebagai simbol/penanda yang mengkomunikasikan kepada publik bahwa Surakarta telah menjadi Kota Layak Anak. Akan tetapi penanda ini bukanlah cerminan dari makna realitas, karena pada kenyataannya Taman Cerdas tidak dapat berfungsi secara optimal untuk memenuhi kebutuhan anak. Dengan demikian Taman Cerdas hanya difungsikan sebagai simbolisasi Surakarta sebagai Kota Layak Anak.Kata Kunci : Taman Cerdas, Kota Layak Anak (KLA), hiperrealitas, simbolisasi