PRODUKSI BIOGAS DARI ECENG GONDOK (Eichhornia crassipes (Mart.) Solms) DAN LIMBAH TERNAK SAPI DI RAWAPENING
Main Authors: | Astuti, Nurfitri, Soeprobowati, Tri Retnaningsih, Budiyono, Budiyono |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Prodi Pendidikan Biologi FKIP UNS
, 2013
|
Online Access: |
http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/prosbio/article/view/3148 http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/prosbio/article/view/3148/2188 |
Daftar Isi:
- Biogas merupakan salah satu sumber energi terbarukan yang dihasilkan oleh fermentasi anaerobik bahan-bahan organik. Bahan organik yang dapat dimanfaatkan antara lain limbah ternak sapi dan eceng gondok. Kelimpahan eceng gondok banyak ditemukan di Rawapening, hal ini dapat menimbulkan berbagai masalah salah satunya adalah pendangkalan Rawapening. Proses pembuatan biogas dimulai dari pembuatan digester, proses pengambilan eceng gondok, proses pengambilan kotoran sapi, pencampuran bahan dan pengukuran volume gas. Variasi yang di gunakan dalam produksi biogas berdasarkan kadar padatan dari eceng gondok dan kotoran sapi. Hasil dari pengukuran kadar padatan eceng gondok sebesar 18% dan kotoran sapi sebesar 27%. Hanya 8 % padatan dari total volume digester yang digunakan dalam produksi biogas. Hasil pengukuran volume biogas terhadap variasi jumlah eceng gondok terhadap substat, yang optimal adalah perbandingan 40:60:500 dari eceng gondok, kotoran sapi dan air sebesar 125,7 ml. Hasil pengukuran jumlah biogas terhadap variasi jumlah limbah kotoran sapi terhadap substrat yang optimal yaitu perbandingan 40:80:480 eceng gondok, limbah kotoran sapi dan air yaitu sebesar 176,33 ml. Dan hasil pengukuran volume biogas terhadap variasi jumlah eceng gondok dan limbah kotoran sapi terhadap komposisi substrat yang optimal dengan perbandingan 0:80:520 sebesar 134,67 ml. Kata kunci: Eceng gondok, biogas, Rawapening.