Mutu dan karakteristik penyalaan briket arang tempurung kelapa dengan aplikasi lapisan arang sengon pada permukaannya

Main Authors: Agussalim, A, Khairana, Andi, Rajab, Marwan, Rezky, Maha, Dwiyanti, Ulfa
Other Authors: Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Hasanuddin
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada , 2022
Subjects:
Online Access: https://journal.ugm.ac.id/jrekpros/article/view/70277
https://journal.ugm.ac.id/jrekpros/article/view/70277/34107
Daftar Isi:
  • A B S T R A C TCoconut shell charcoal briquettes have a better quality than briquettes from other biomass. However, this briquette also has a weakness, namely slow initial ignition. This study aimed to analyze the quality and ignition characteristics of coconut shell charcoal briquettes coated with sengon charcoal on both surfaces. The research materials were coconut shell and sengon wood obtained from Makassar city, South Sulawesi. Firstly, coconut shells and sengon were charcoaled. Coconut shell charcoal and sengon wood were then ground and mixed with 7% and 20% tapioca adhesive, respectively. There were four treatment ratios between coconut shell charcoal (TK) and sengon (S) used in this study, namely (1) TK/S 100/0, (2) TK/S 90/10, (3) TK/S 80 /20, and TK/S/S 0/100. The briquettes that have been made are then dried and conditioned for two weeks. The qualities of the briquettes were tested based on SNI 01-6235-2000, while the initial ignition properties and combustion rate were measured using the modified method of Davies and Abolude (2013). The results showed that the coconut shell charcoal briquettes TK/S 90/10 and 80/20 had a quality that was not significantly different from the uncoated coconut shell charcoal briquettes. In addition, layered charcoal briquettes also have ignition properties similar to sengon charcoal briquettes. Therefore, the application of sengon charcoal as a layer on two surfaces of coconut shell charcoal briquettes with a ratio of TK/S 90/10 can increase the initial ignition properties of the briquettes without significantly reducing the calorific value. Generally, the briquettes fulfilled the standard, namely the moisture content, ash content, and calorific value, except volatile matter.Keywords: coconut shell charcoal briquette; initial ignition properties; layered briquette; sengon briquetteA B S T R A KBriket arang tempurung kelapa memiliki mutu lebih baik dibanding briket dari biomassa lain. Namun di sisi yang lain, briket ini juga memiliki kelemahan pada sifat penyalaan awalnya yang lambat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis mutu dan sifat penyalaan briket arang tempurung kelapa yang diberi lapisan arang sengon pada bagian permukaannya. Bahan penelitian ini adalah tempurung kelapa dan kayu sengon yang diperoleh dari kota Makassar. Tempurung kelapa dan kayu sengon diarangkan terlebih dahulu. Setelah itu, arang tempurung kelapa dan kayu sengon dihaluskan dan dicampur perekat tapioka masing-masing 7% dan 20%. Ada empat rasio perlakuan antara arang tempurung kelapa (TK) dan sengon (S) yang digunakan dalam penelitian ini, yakni (1) TK/S 100/0, (2) TK/S 90/10, (3) TK/S 80/20, dan TK/S 0/100. Briket yang telah dicetak dikeringkan dan dikondisikan selama dua pekan. Selanjutnya, mutu briket diuji berdasarkan SNI 01-6235-2000, sedangkan sifat penyalaan awal dan kecepatan pembakaran diukur masing-masing dengan menggunakan metode Davies dan Abolude (2013) yang dimodifikasi. Hasil penelitian menunjukkan briket arang tempurung kelapa berlapis, TK/S 90/10 dan 80/20, memiliki mutu tidak berbeda nyata dengan briket arang tempurung kelapa tanpa lapisan. Selain itu, briket arang berlapis juga memiliki sifat penyalaan yang menyamai briket arang sengon. Oleh sebab itu, penerapan arang sengon sebagai lapisan pada briket arang tempurung kelapa dengan rasio TK/S 90/10 mampu memperbaiki sifat penyalaan awal dari briket tanpa mengalami penurunan nilai kalor yang berarti. Secara umum, briket arang yang dibuat memenuhi standar, yakni untuk mutu kadar air, kadar abu, dan nilai kalor, kecuali kadar volatil.Kata kunci: briket arang tempurung kelapa; briket berlapis; briket sengon; sifat penyalaan awal